Nusatara Kaya Akan Segalanya

Semua Usaha Penuh Dengan Resiko dan Tantangan

Barangsiapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalama.

Berjuan Hingga Akhir

Ketika penindasan menghantui jiwa ini maka lawan.

berjuanglah

Bansa yang baik adalah bangsa yang mampu mengandalkan dirinya sendiri.

pandailah bersyukur

Semua keindahan dan kenikmatan bangsa ini telah kau rasakan.

selalu dalam jiwa

hanya orang-orang yang berhati mulia yang mengenan sejarah.

Jumat, April 12

PANJANG UMUR

Riswanda Bantaeng
panjang umur para pembangkang
umur panjang yang membangkang
pembangkang berumur panjang
hanya mereka yang membangkang yang
berumur panjang
panjang umur para pembangkang............
diatas kepala para penguasa jalang
kita sedang mengangkang
kita menantang.....
karena kita adalah karang
dan mereka hanya arang
karena kita adalah pedang
dan mereka hanyalah batang pisang
sang pembangkang
janganlah pulang sebelum menang
hingga kita bisa berkata mereka memang
anjing jalang
hidup dengan cara curang
sembunyi di balik palang
padahal mereka hanyalah arang
panjang umur para pembangkang
ingatlah kata kata itu selalu menerjang
seperti ombak,ia selalu pulang
lalu kembali menerjang garang
saudaraku sang pembangkang
tidak ada kemalangan bagi seorang
pembangkang
karena dengan membangkang kita pasti
menang
saudaraku sang pembangkang..........
sesungguhnya!!!!!!!
keberanian selalu menjulang sesaat setelah
kita menantang sang jalang
mereka para jalang hanya mampu
melarang
dan kita semua adalah harimau yang
garang
dengan kata kata tajam bagai pedang
dengan semangat sekuat karang
kita akan tetap menantang penguasa
jalang
karena kita adalah karang dan mereka
hanyalah arang
ajing jalang
kawanku....
jika kelak kita pulang sehabis menantang
penguasa jalang
janganlah lupa bahwa para pembangkang
tak pernah hidup malang
kita akan selalu riang
terberkati oleh sang hyang
seperti burung kutilang
di halaman belakang
sang pembangkang
yang senantiasa riang
panjang umur para pembangkang
umur panjang yang membangkang
pembangkang berumur panjang
hanya mereka yang membangkang yang
berumur panjang
Share:

Sabtu, April 6

KEMUNCULAN ATLANTIK 101

Ketika asal muasal kejadian  tergelar dalam susunan cakrawala ini ada suatu makna dalam janji yang terbawa menyatu bersama kulit pada jiwa raga ini, tidak ada rasa terbebani, bahkan tidak terasa sedikitpun keluh kesah menghampiri benak ini dalam hembusan abadinya nafas hidup. Ketahuilah dalam setiap aliran darah ini mengalir dengan derasnya sifat kesatria, yang membuat penghidupan untuk membentengi jiwa ini, dikala matinya rasa mendatangi untuk menjerumuskan langkah ke dalam kegelapan abadi, tak ada sedikitpun dalam benak untuk menghentikan langkah ini bahkan tak sejentikpun kata keluh kesah terucap disaat nurani  mengkerut mengikuti rasa takut akan janji makna yang terdalam. Terbentangnya raga menuju ke dalam lingkaran pembenaran akan ciptaNya membuat kekokohan tekat yang takkan lebur sampai pada akhir ditutupnya kehidupan jagat alam semesta ini, ketahuilah tubuh kebenaran takkan hancur oleh nafsu dunia yang membuat kehancuran untuk rencana penciptaanNya menggelar jagat alam semesta ini, karena telah menjadi janji kokoh dan menyatu dalam nafas yang bernamaIsmoyo Jati Sabdo Tunggal Rogo“. Dalam hati tersimpan cahaya penuh harapan untuk mengembalikan tata cara kehidupan murni yang dahulu tergelar, sehingga tidak ada nafsu nista yang turut menghiasi di tempat awal jiwa raga ini berpijak, ketika raga ini terdiam dalam peristirahatan sementara, ketenangan nafas menjadi pematok sekaligus pelindung untuk tanah abadi ini,  akan tetapi sadar membuat tulisan dalam nurani yang menerangkan bahwa inilah nasib yang sudah tertulis akan tatanan penggelaran  penghidupan dengan tata cara awal yang terbangun dengan kesucian restu dariNya. Senyum semu dalam peristirahatan ini menggambarkan betapa panjangnya susunan tinta hitam yang tercoreng dalam lembaran sutra dan inikah nasib bagi perjalanan cerita tanah yang terjaga ini, akan tetapi nurani dalam hati memantapkan keyakinan bahwa tanah awal pijakan ini sudah tertakdirkan olehNya akan “Kebangkitan Cahaya Timur dan Barat”. Inilah suatu ketenangan batin yang menemani disaat pejaman mata menghening dalam peristirahatan sementara.
Jantung kian bergetar membangunkan jiwa dan raga dari peristirahatan, dan tangan kecil ini akan mengoyak  membalikan cerita awal asal muasal kejadian yang kini sudah ternodai oleh nafsu nista manusia, yang membuat tatanan luhur menjadi lumpur berantakan tidak karuan oleh pemikiran manusia yang merasa “Paling Benar” dari apa yang dianut olehnya, bagi manusia yang merasa paling benar akan pengajarannya nikmatilah peruntungan sesaat dan hadapi pertanggung jawaban kelak, yang mengungkapkan kata-kata agar diyakini dan diikuti jejak langkahnya sehingga membentuk kelompok/golongan manusia yang menganggap bahwa apa yang diyakininya adalah suatu kebenaran yang sejati. Ketahuilah “Kebenaran Yang Berdasarkan Cerita Dari Sang Pembimbingnya“, bahkan “Dari Inti Pertama Sang Pembimbingnya” jika dilandasi oleh “Nafsu Nista” untuk memberikan peruntungan dijagat dunia ini adalah suatu “Kebohongan Yang Dikarang“, agar merasa diyakini ataupun dipercayai, sehingga bukan atas dasar ilmu wujud yang nyata diungkapkannya dalam kata-kata bahkan ditulis dalam kalimat dan menyatakan sehingga pengkultusan kepadanya oleh pengikutnya dapat terlihat jelas dalam langkah perjalanannya. Inilah “Bahwa ini Adalah Suatu Kebenaran yang Sejati ” yakni Hukum Timbal Balik Jagat Alam Tubuh Manusia” yang merasa dirinyalah yang benar maka disitulah terdapat “Kebohongan”yang memberikannya peruntungan sesaat dan lebih untungnya lagi hanya “Dirinyalah  yang Mengetahui Sendiri Kebohongan Nista Rasa  Pemikirannya” sehingga bagi pengikutnya pemikiran itu suatu kebenaran, sungguh celaka manusia seperti ini yang meminjakkan kakinya pada “Tanah Atlantik”, sehingga membuat berbagai macam kepercayaan dan keyakinan yang tidak didasari dari “Ilmu Pengetahuan Awal Wujud Asal Muasal Cerita“. Bagi dirinya inikah peruntungan atas dasar nama yang ingin dikenal maupun dikenang, ketahuilah bahwa hal seperti ini adalah bencana besar untuk jiwa raganya dalam tanah Atlantik ini yang tetap terjaga olehNya yang diberikan mutlak oleh satu nama ialah “Paduka Yang Mulia Shang Hyang Sabdo Ismoyo Jati Pamomong Tanah Jawi”
Apakah ada kata bahasa yang mengandung makna arti yang berbeda, ketahuilah bahwa semua bahasa yang diberikan oleh Alloh Tuhan Semesta Alam pada takdirnya memiliki makna dan arti yang sama. Tidak ada perbedaan akannya dan tidak ada bahasa di jagat raya ini yang sakral, maupun paling suci. Pemikiran manusialah yang membuat arti dan makna bahasa menjadi berbeda-beda, sesungguhnya segala sesuatu di dalam jagat alam semesta ini dapat dipelajari dan sangat mudah untuk dimengerti, renungkanlah inti sari dari arti dan makna gambaran nyata dalam kehidupan, patok dan tanamlah gambaran ini hanyalah untuk diri kita sendiri, manfaatkan agar kehidupan kita sesuai dengan tata cara kehidupan manusia. Alloh memberikan hidayahNya hanya kepada diri kita sendiri berwujud cipta, rasa, karsa, dan karya penghidupan agar kita selalu mengingat tunduk bersyukur akan kebesaranNya, dan bila kehendakNya tiba sesungguhnya Alloh akan memberikan Hidayah kepada seluruh umat dijagat raya ini. Apakah ada perbedaan diantara umat manusia jagat alam semesta??, ketahuilah perbedaan muncul dari pemikiran manusia tanpa dasar ilmu yang hak dengan  mudahnya menyatakan perbedaan tanpa memikirkan apa yang akan terjadi disaat dia dihadapkan kepada persidangan yang abadi. Kembalilah kepada tatanan awal yaitu tata cara kehidupan yang luhur, sempurnakan dalam jiwa dan pahami getaran wujud nama-namaNya dalam prilaku penghidupan, mengheninglah wujudkan cipta rasa mengenal nama-namaNya dan yakinilah bersama renung kolbu yang mengalir bersama alunan nafas ketenangan membawa kesadaran bahwa wujudNya nyata dekat bersama jagat kecil tubuh ini. Ketahuilah setiap jiwa akan dimintai pertanggung jawabannya kelak. Berhati-hati dan waspadalah dalam memaknai arti kedalam makna pasti untuk suatu kata yang didapat dari sumber lain,  seimbangkanlah dengan tata cara tingkah laku yang berbudi pekerti luhur dalam kehidupan, karena setiap pemikiran kolbu yang terucap kata akan mendapati pertanggung jawabannya kelak. Ingatlah dan selalu waspada terhadap gambaran apa yang kita terima dari kehidupan ini, sehingga kita dapat memahami makna dan arti dari penciptaan takdir kaum manusia ini.
Allohlah yang memberikan gambaran-gambaran yang sangat jelas dan mudah untuk dipahami dalam kehidupan kita dengan bahasa yang kita mengerti, agar menancap dalam nurani yang tercermin menjadi wujud laku kita, tetapi jikalau mengingat bahkan menghafal kata berupa kalimat dan kita tidak mengetahui makna dan arti dari bahasa tersebut itu adalah hambar belaka dan apabila didasari oleh sifat pamer sesaat sesungguhnya betapa celakanya manusia yang seperti ini. Ketahuilah setiap umat manusia diberikan utusan kepadanya dari bangsanya sendiri bukan dari bangsa lain agar bisa menjelaskan dengan seterang-terangnya makna dalam arti kebenaranNya. KebenaranNya dapat membuat terang jagad raya ini akan tetapi penjelasannya akan dibawa pertanggung jawaban yang besar kelak dihadapanNya, dan hancurlah bagi manusia yang melebih-lebihkan penjelasannya hanya untuk peruntungan kehidupannya di dunia ini. Maknailah ini karena semua ini dapat menyelamatkan dan membebaskan Jiwa seseorang yang dahulu menggelar tata cara kehidupan yang akan dimintai kelak olehNya suatu pertanggung jawaban tentang penjelasannya akan keberadaan suatu zat yang menguasai jagat alam semesta ini, yang pada asal muasal kejadian keterangannya hanyalah “Satu”. Tetapi seiring waktu berjalan keterangan dan penjelasan itu menjadi beraneka ragam bahkan satu dengan yang lainnya merasa paling benar.
Ketahuilah perbedaan ini tidak untuk bumi Nuswantoro, karena sejak asal muasal diciptakan bumi Nuswantoro sudah memegang teguh tata cara kehidupan yang luhur sesuai dengan ajaranNya, niscaya bila Alloh berkehendak dengan mudahnya Ia merubah bahkan membinasahkan tata cara yang kini tergelar, bukan dari pikiran manusia manapun juga yang berusaha mengkaitkan pemikiran satu dengan lainnya seolah-olah menjadi dasar yang haq bagi penghidupan manusia, yang sudah jelas diturunkannya suatu keterangan yang nyata dalam kitab yang terang. Dengan bukti apalagi agar kesemuanya ini tetap menjadi satu yang kokoh tidak terpecah belah, dalam meyakini dan mempercayai adanya suatu Zat yang menguasai jagat raya ini. Jikalau bumi Nuswantoro menganut tata cara kehidupan yang nista niscaya Alloh Tuhan Semesta Alam akan menurunkan UtusanNya kepada tanah Nuswantoro ini, ketahuilah Alloh hanya menurunkan utusanNya ketengah-tengah umat yang menganut tata cara kehidupan yang nista. Inilah hukum takdir penghidupan tercermin dalam buah tidak akan jatuh jauh dari pohonya begitu pula sifat dan watak manusia, tidak jauh dari nenek moyangnya. Hal inilah yang menjadi dasar takdir akan penjelasan yang terang dalam kehidupan di jagat raya ini, yang terpecah-pecah bahkan berantakan untuk menuju jalan terang kepadaNya, yang pada kenyataannya baru saja diturunkan tetapi sudah terpecah berantakan mengatas namakan golongan-golongan dan aliran dari keyakinan dan kepercayaan yang merasa paling benar untuk pengajarannya, dan menularkan sifat nafsu akan kebenaran golongan dan alirannya kepada umat di bumi Nuswantoro,  yang pada takdirnya sudah lebih dahulu mengenal nama-namaNya dan meyakiniNya sejak ribuan tahun yang lampau, sehingga nafsu ini mengkikis tata cara kehidupan yang luhur sesuai dengan penghidupan manusia. Apakah ditangan manusia keterangan penjelasan ini menjadi  putusan yang haq ???.
Semua ini akan musnah dalam bumi Nuswantoro dengan datangnya kembali nama yang terlupakan tetapi peranannya dapat menggetarkan jagat alam raya ini, ketahuilah bahwa begitu mudah untuk peranannya menyatukan kembali perbedaan-perbedaan terhadap kebenaranNya, yang kini barantakan tidak karuan berdasarkan pemikiran manusia yang mengotori tanah Nuswantoro ini. Binasalah manusia yang menularkan sifat nista di dalam bumi Nuswantoro, sehingga manusia di dalamnya melupakan tata cara kehidupan yang berbudi pekerti luhur dan cinta kasih terhadap sesamanya, dengan dalih ucapannya membuat bahkan mengarang cerita yang tidak didasari oleh pengetahuan asal muasal kejadian bahkan hanya dengan mengkaitkan keterangan-keterangan dari pikiran manusia menganggap ajarannya paling benar dan terang. Binasalah semua manusia yang membuat semua ini berantakan sehingga timbul krisis kepercayaan dan keyakinan kepadaNya.
Jangan tinggalkan budaya luhur bumi Nuswantoro sebagai jati diri bangsa kita,  tetaplah mengingat sejarah perjalanan tanah kita tercinta ini, dan ingatlah kepada leluhur bagai mengingat sang pencipta dan bila kita sampai melupakan semua ini percayalah bahwa kita akan dilindas bahkan terbodohi oleh dalil pencipta nafsu. Ingatlah ini adalah jati diri kita sebagai bangsa umat yang besar, dan ketahuilah jika ada manusia yang menyalahkan tata cara kehidupan tanah Nuswantoro ini niscaya dia dihadapkan oleh bencana yang sangat besar dan apabila penyalahan ini menjadi dasar akan nafsunya untuk dikenal ataupun dikenang tanpa ilmu makna dalam arti, diungkapkannya maka akan ada bukti nyata yang akan membongkar langsung perkataanya sehingga tampak jelas kebohongan atas dalihnya bahwa semuanya ini tidaklah benar.
Kini dasar ilmu apa yang akan dijelaskan???, dasar dalil makna arti dari bahasa mana yang akan tergelar untuk dikupas??? dan bukti nyata penumbuh nafsu apalagi yang ingin diperlihatkan yang pada akhirnya mencipta manusia yang kultus bahkan fanatik sebagai dalih akan rasa cinta terhadapNya???. “Baginya sangat mudah sekali semua ini menjadi fakta” dalam penggelaran tatanan awal wujud yang haq, untuk mengembalikan bumi Nuswantoro kembali kepada tatanan awal wujud yang nyata membenarkan penciptaan olehNya terhadap umat manusia, inilah janji untuk tanah Atlantik yang umat di dalamnya dapat menyatukan dan menjelaskan dengan terang perbedaan akibat ulah pemikiran manusia, pada dasarnya menuju kebaikan dan akhir perjalanan ceritanya mencetak manusia yang kultus dan fanatik akan ajarannya yang selalu menganggap benar apa yang diyakininnya. Ketahuilah “Tatanan Penggelaran Keyakinan dan Kepercayaan Sudah Tidak Akan Diturunkan Kembali OlehNya” akan tetapi “Tidak ada Penjelasan dan Keterangan Dalam Kitab Yang Terang Akan Berakhirnya Pengutusan dari Seorang Rosul Di tengah-tengah Umat Manusia“, inilah janji yang tergelar akan bangkitnya suatu kaum dari tanah Atlantik yang akan menyatukan seluruh umat di jagat raya ini yang dipimpin oleh seorang Raja bagi Waliulloh yang bergelar “Kanjeng Sulton Kholifatul Habdulrohman Kertopati Cokroningrat Putronegoro”, inilah wujud yang nyata. Ini akan datangnya kembali “Shang Hyang Manik Maya “yang bermahkotakan “Sabdo Ismoyo Jati “untuk membimbing manusia yang menempati bumi Nuswantoro kembali kepada tatanan awal wujud yang nyata sesuai dengan tata cara kehidupan manusia, sebagai pondasi awal pembangunan kembali “Tanah Atlantik” yang akan menyatukan umat sejagat raya ini.
Ketahuilah hal ini tidak menjadi dasar untuk diyakini ataupun dipercayai, karena tidak ada peruntungan olehnya akan semua itu. Dan tidak ada lagi penentangan akan kemunculannya walaupun dengan “Wujud Berhala Manusia” berbentuk “Uang” maupun “Harta Dunia”. Maka ketahuilah wujud berhala ini akan hancur lebur bersama rasa malu dan tunduk kepadanya, karena baginya semua itu hanyalah sampah yang tak berarti dan  tak satupun manusia di jagat raya ini yang dapat menyaingi harta dunianya, yang terjaga abadi oleh “Empat Shang Hyang” penguasa jagat alam semesta ini atas restu dari Allohlah semua ini terjaga bahkan tak tersentuh sedikitpun oleh tangan manusia dan jin manapun juga, baik menggunakan alat tercanggihnya maupun pusaka ampuh manapun juga, karena semua ini adalah milikNya yang tergambar jelas dalam kitab yang nyata didalam surat “Al-Anfal”. Dengan apalagi penentangan akan kedatangannya???, dengan “Hujan Nuklir dan Pusaka Ampuh Sekaligus” tak mampu menghancurkan tubuh sucinya. Ketahuilah tidak ada satu tindakan apapun yang dapat menghentikan langkahnya untuk mengembalikan “Tatanan Awal Bumi Nuswantoro” yang sejati dan memberikan penjelasan yang terang akan perbedaan ini, semua ini akibat ulah pikiran manusia yang membuat ajaran-ajaranNya terpecah menjadi beberapa golongan. Panjang bukit sinai akan tampak dalam kemunculan “Tanah Atlantik”, dan “Piramid-piramid Berbentuk Segi Tiga  Terukir Pahatan Rapih Penuh Makna Akan Kembali Muncul Kepermukaan“, disertakan “Tulisan-tulisan Yang Berisi Sastra Tinggi sebagai bukti dari Kehidupan manusia tanah Atlantik yang mempunyai Kebudayaan Tertinggi dari Manusia di jagat alam Semesta ini”. Ketahuilah Atlantik akan jelas terlihat kemunculannya karena “Di tanah inilah Bersemayam kotak hitam bernama Tabut sebagai bukti Penjelasan paham Yahudi terhadap Talmud” dan memberikan gambaran-gambaran tanda kebesaranNya di setiap tubuh jasat raga ini atas dasar “Ajaran Tabhrani”. Semua ini akan menjadi bukti nyata untuk pulau hilang bernama“Atlantik”. Disaat manusia berada pada tingkatan krisis kepercayaan pernyataan kesesatan dengan mudahnya terlontar, bahkan keterangan ini dapat dikatakan “Seda Gurau Belaka” hingga “Kata Khayalan” selalu menyertai dalam makna perjalan penggelaran awan terang kabut cahaya. Maknailah ini yang pada dasar asal muasal penciptaan manusia tertakdirkan menjadi pemimpin terhadap maklukNya, akan tetapi wujud Iblislah yang menentang akan penciptaan manusia menjadi pemimpin atas maklukNya yang padahal jelas yang menyatakan kebenaran itu langsung dari Alloh Tuhan Semesta Alam, inilah menjadi “Hukum Perkataan” dalam kehidupan jagat raya ini sesuatu kebenaran pastinya ada pertentangan dan pentelaah, akan tetapi jikalau kebenaran itu telah menjadi bukti akan kenyataan barulah belakangan pernyataan keimanan dan ketaqwaan sebagai penumbuh rasa keyakinan dan kepercayaan itu muncul. Inilah sudah menjadi dasar dari pengutusan Utusan sebelumnya yang pada akhirnya umatnya berpegang teguh pada ajarannya, kenapa pada akhirnya timbul  pengkultusan dan kefanatikan bahwa ajaran keterang dari RosulNya adalah kebenaran yang paling terang.
Ketahuilah turunnya seorang “Utusan di tanah Atlantik” ini sama sekali tidak membutuhkan kepercayaan dan keyakinan dari umat manusia manapun juga, karena pada dasarnya semua itu hanyalah sia-sia belaka yang sudah jelas tergambarkan langsung dalam cerita pengutusan para Rosul sebelumnya. Akan tetapi jikalau terdapat penentangan dan telaah untuk perjalananya, niscaya “Dengan Senyum Yang tak Bernafsu Amarah tubuh sang penentang yang di hadapannya akan hancur lebur seketika, fakta baginya akan menjadi wujud nyata dengan sekali pejaman kelopak matanya, dengan ilmu macam apa mencoba untuk membentengi perjalanannya niscaya akan pupus mengkerut dihadapannya. Inilah gambaran kecil akan turunnya Paduka Yang Mulia yang tubuhnya sekeras baja dan hati nuraninya lembut seperti sutra, pahamilah gambaran-gambaran akan turunnya Utusan yang timbul dari tanah Atlantik yang sejak ratusan ribuan tahun lamanya sudah terminiskripkan kemunculannya. Oleh Alloh Tuhan Semesta Alam diberikan kesaktian yang tiada banding, dan diberikan kekayaan harta dunia yang bagaikan sampah, dan ucapannya dituruti oleh seluruh jagat alam semesta ini. Hanya restu dari Allohlah yang terpegang teguh atas perjalanannya menyambangi waktu memberikan penjelasan kebenaran yang sejati, dan hanya dari jagat alam semesta inilah beliau ingin diyakini dan dipercayai untuk membawa berita, bukan dari manusia yang akhirnya kosong memikul pertanggung jawaban yang besar memutar balikkan fakta meberikan gambaran fana berdalih penumbuh rasa iman dan taqwa yang pada akhirnya mati  meninggalkan nama tanpa makna dan arti mentah diserap kolbu cahaya kehidupan.
Keterangan yang diturunkan oleh Alloh untuk membenarkan segala ciptaanNya adalah cahaya petunjuk yang terang bagi jiwa kita kelak agar dapat dengan sempurna kembali kepadaNya. Bertahap diberikanNya  untuk bangsa yang tak mengenal tata cara kehidupan, perlahan menurunkan cahaya kebenaran jiwa atas dasar kehidupan, satu persatu kitab penerang diturunkan agar mengubah tata cara hina menjadi kemanusiawian yang langsung digelarnya oleh kitab wujud yang terang akan penjelasan nama-namaNya, ketahuilah hening dalam rasa mewujud menjadi cipta hadirkan namaNya dalam wujud yang nyata maka rasakanlah getaran dasyat kehadiranNya dalam jagat kecil ini, dan seketika raga ini akan menyusut mengecil bagai debu yang mudah tertiup angin. Hembusan nafas yang terbuai memiliki satu raga dan satu jiwa adakah rasa menuju keheningan yang dapat menyatukan keduanya menjadi satu, sedangkan yang pada takdir penciptaanNya jiwa raga ini hanyalah satu. Inilah cermin untuk manusia yang merasa bahwa pengajaran paling terang akan kebenaran, yang berasal dari Rosulnya sampai kepada nenek moyangnya barulah kepadanya. Tegakkan sifat yang berbudi pekerti luhur sebagai penumbuh rasa cinta kasih terhadap sesamanya, karena inilah langkah yang nyata untuk kita menemukan jalan yang terang.
Renung hati menyambangi perjalanan waktu, satu raga mengenal jiwa berpijak pada kebenaran yang nyata dalam sebuah karya kehidupan. Hidup dan nafas menempati dunia kebakuan tak mengerti asal bahkan tak memahami muasal pada kejadian, bercampur pemikiran yang mewujud menjadi perkataan yang haq bahkan tak memikirkan apa yang kelak akan terjadi, hingga air, tanah, udara, api berkumpul menyusun kekuatan cakra menggiring raga ini untuk menghiasi jagat alam semesta. Bagi raga yang suci hentikanlah setiap langkah penyatuan cakra keempat elemen penyusun jagat raya ini, jangan hanya berlomba mengeluarkan pikiran yang mewujud menjadi kata hukum dan menjelma menjadi hitam di dalam kebeningan, ingin dikenal raganiahnya tetapi tidak mengenal jiwanya, yang  seperti ini mengkaitkan dalil-dalil lama untuk merubah tata cara yang ada bagai sebuah tangan raksasa di belakang jubah golongan dan aliran. Cahaya yang redup akan tampak dari sebuah gunung, membawa berita mengembalikkan suatu wujud janji terdahulu menunggu kabar hijrahnya sang fajar mengintip dunia barat lalu menyusun pilar pondasi dunia timur, seketika itu barulah  tampak cahayanya yang terang benderang menggelar tatanan samudra menjulang menuju “Tanah Atlantik”
Share:

KETERANGAN DANA REVOLUSI

Biarlah waktu mengalir dalam sebuah perjalanan ini, seberkas makna janji yang terlampiaskan nafsu menggrogoti kenangan pahit semu. Awal dari sebuah kesalahan kecil pelimpahan kepada sosok manusia yang tak berarti, atas nama RAHASIA EMPAT PENGUASA JAGAT terbuka karena tolak awal untuk dikenang, makna revolusi akan selamanya terlaksana dengan tergantinya wadak lama kepada raga sejati memperbaiki kesalahan masa silam. Ketahuilah jasat yang telah tiada akan selalu mengetahui gerak langkah penggelaran janji ini, karena kuasa Alloh lah semua ini kan tampak jelas dalam permukaan.
1963 awal terang harapan dengan dikembalikannya aset milik bangsa ke pangkuan jasmaniah Negara ini, terencana dengan matangnya terlayangkan perintah untuk mengumpulkan dan menata kepada Bank central menggelar dana revolusi ini. Sedikit demi sedikit berjalan secara terencana rapih tak tergoreskan, terduduk terdiam pada tatapan tajam akan datangnya mandat pada jiwa ini hingga awal pemulaan tatanan segi Revolusi dari titik awal bernama Nefo (New Emerging Forces) yang menyekutu  untuk membantu terkumpulah beberapa aset revolusi. Tercatat  US$ 450 juta di Union de Banques Suisses dan emas batang senilai 125 juta pound di Barclay’s, International Bank di London. Terpecah sebagai ketahanan rencana awal lagi masing-masing US$ 250.000 pada Guyerzeller Zumont Bank di Zurich, dan Bank Daiwa Securities di  Tokyo. Hancur bagai debu berterbangan karena tergores nafsu binatang yang besar, semua ini tersiapkan untuk penggelaran awal pembentukan infrastruktur dalam negeri. Dana Revolusi inilah kata yang pantas terdengar dikuping kalangan pengharap yang mencoba menyelesaikannya, malam gelap menjadi saksi perencanaan penggelaran agar semua ini berjalan dengan takdir yang dituliskan. Ketika kesemuanya ini tak lagi menjadi sesuatu yang rahasia terbeberkan oleh publik kalangan perbankan dunia, bahkan proses pelalihan  tak lagi beraturan berdalih atas nama semangat kesejahteraan umat ketahuilah bahwa penggelaran awal ini sangat lah melelahkan tergapai dalam rayuan untuk berserikat mengumpulkan kekuatan dalam bertahannya rencana abadi. Berjalan merangkul petinggi dunia luar sana, dan menjelaskan makna tatanan kepada empat imam pemersatu dari kepercayaan.
Rencana awal yang matang tiba-tiba terpagar oleh rasa penghianatan, penggelaran tatanan hidup dunia baru pun tersentak berantakan sudah bukan rahasia lagi bahkan seberkas kertas yang tersusun rapih membentang dalam ukuran nyata kini tak ada artinya lagi.Ketika pin sandi-sandi berterbangan mengatas namakan penggelar berharap terselesaikannya urusan aset ini dengan mulusnya hingga rekaan cerita dalam dunia perbankan pun deras memberikan angan kepada manusia yang mengataskan penyelesai.Ingat lah..Emas lantakan dan uang US$ 450 juta yang diharapkan tak berwujud.Ketahuilah Dana Revolusi pada tahun 1987 Bank Indonesia telah menerima dari dana tersebut sekitar US$ 550 ribu ditambah Rp 1,5 milyar,selain itu US$ 250 ribu dari Bank Guyerzeller Zumont, dan US$ 250 ribu di Bank Daiwa Securities. Uang ini semua masuk ke kas negara pada 1 Oktober 1987 bersetatus Dana tak Bertuan. Di kenang rekening di Union de Banques Suisses, Schweizerische Bank Geselinschaft Bern, Switzerland, Nomor GF 90074891 tercatat dalam buku hitam yang suatu saat akan di mintai pertanggung jawabannya, tak sedikit pun dari pihak tatanan penggelar menghadapi kerugian.Teruslah berikrar bahwa kesemuanya ini dapat terselesaikan dengan cara ku,dengan orang-orang ku, dan dengan sistim yang ku pegang sebagai pelimpah tunggal aset Revolusi ini, ingat dengan bukti apa kesemua nya  menjadi wujud yang nyata. Apakah tampil dalam segi kepahlawanan kita dapat bangga dan adakah sebuah nama yang besar tak tercoretkan dalam sejarah Revolusi besar bangsa ini tertakdir atas nama yang tak berarti dan perananya menggetarkan seruan semua jagat di muka bumi ini ialah Alloh beserta Rosulnya yang dipercaya mampu mengadakan revolusi menyeluruh kepada bumi cakrawala ini.
Ketahuilah bahwa aset Dana Revolusi ini telah musnah ditelan nafsu membuta manusia, sadarilah bahwa kesemuanya ini adalah angan liar nafsu sesaat kita yang membawa bukti atas nama yang ingin di kenal sebagai pendobrak system ketatanan pensejahteraan umat inilah bukti nyata sandiwara kata AKU terdepan agar semua meyakini ataupun terpercaya bagi kalangan nafsulialisme. Considering this statement, which was written and signed in November, 21th 1963 while the new certificate was valid in 1965 all the ownership, then the following total volumes were just obtained.’ The Green Hilton Agreement’ pecahkan lah makna ini sebagai lahirnya tatanan baru yang abadi tersusun rapih pada dasar kitab yang terang sebagai awal penagih janjian 17081945 tarsimpan,terjaga oleh Paduka Yang Mulia… atas ijin dari Alloh lah empat penjuru penguasa jagat raya ini mebuka tabir mahligai turunya terang tanpa nafsu ialah “Rohul Kudus”pembawa wahyu adhi cakraningrat terukir dua arah mata angin pada Gading Putih yang menjulur membentuk Rahmat Intoqiyah 101 Cakra Ismoyo sebagai pemberi restu untuk membukanya Rubainah kunci alam dunia Vatikan tergerak menyongsong kabut sutra Yerusalem baru yang temboknya gemerlapan intan berlian berbentuk persegi sepanjang, terjaga oleh kekokohan pintu emas yang silaunya hingga penjuru cakrawala. Kursi Ikhlas pun mewujut menjadi jubah dan mahkota menyambut kedatangan “Imam Besar” yang terkenang ialah “Rajawali Paduka Yang Mulia…” membawa kotak hitam bernama “Tabut” sebagai terang untuk makna akhir sebuah cerita.
Dana Revolusi telah usai,terjunlah menggapainya maka impi yang terlukis menjadi angan yang kosong menemani kita dan permainan mengatas namakan dunia perbankan menjulurkan lidahnya mengharap rencana koloni nya berhasil, ketahuilah bahwa akan ada terang dalam penggambaran ini tak mengatas nama kan Trasti,Dinasty,ataupun Prasasti manapun sebagai bukti nyatanya karena semua itu Fana tiada angan nyata bagi makna nurani hidup, Iman dan Taqwa sesungguhnya menjadi bukti yang nyata atas pertanggung jawaban kelak dihadapan Nya sekaligus pembawa terang untuk restu dari yang menciptakan Jagat Amanah ini.Revolusi akan selamanya tergelar sampai batas waktu yang ditentukan datang….
Salam Nafas perjuangan.
BERSAMBUNG …
Share:

Dana Revolusi/ Dana Amanah

Kebangkitan nasional adalah masa bangkitnya semangat persatuan, kesatuan, dan nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan 350 tahun. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting, yaitu berdirinya Boedi Oetomo (20 mei 1908) dan ikrar sumpah pemuda (28 oktober 1928). Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.
Pada tahun 1906 terjadilah ikrar raja-raja nusantara yang di prakasai oleh Dr. Ernest François Eugène Douwes Dekker (umumnya dikenal dengan nama Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi, Soetomo, Raden Adipati Tirtokoesoemo, (presiden pertama Budi Utomo), Pangeran Ario Noto Dirodjo dari Keraton Pakualaman. Raden Mas Soewardi Soerjaningrat dan Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto dalam ikrar tersebut ditumbuhkannya rasa nasionalisme “tanah air (Indonesia) diatas segala-galanya”. Pada saat itu seluruh raja-raja nusantara menyumbangkan sebagian asset mereka untuk membantu perjuangan. (Dana Perjuangan). Sebagian dana itu dipakai untuk biaya perjuangan dan sebagian lagi disimpan diluar negri….hingga terjadilah dua peristiwa penting tersebut… 
Dana perjuangan lebih dikenal dengan Dana Revolusi/ Dana Amanah mulai dihimpun lagi pada masa setelah kemerdekaan, dana revolusi yang dihimpun berdasar perpu no.19 tahun 1960. konon berjumlah ratusan juta dolar tersimpan di luar negeri
Dana Revolusi? Sesuatu yang boleh jadi tak banyak lagi diingat orang. Menurut Suhardiman, inilah dana yang dihimpunkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 19 tahun 1960. Isinya, antara lain, mewajibkan semua perusahaan negara menyetorkan lima persen dari keuntungannya pada pemerintah -- bagi Dana Revolusi.
Yang disebut perusahaan negara itu, termasuk pula berbagai perusahaan Belanda yang baru dinasionalisasikan -- seperti perkebunan-perkebunan besar. "Bisa dibayangkan," kata Suhardiman, "betapa besar dana itu."
Suhardiman -- brigjen (pur) kelahiran Gawok, Surakarta, 18 Desember 1924 -- ingat benar adanya setoran wajib bagi Dana Revolusi itu. Soalnya, ketika peraturan itu berlaku, ia berkedudukan sebagai Direktur Utama PT Jaya Bhakti perusahaan di lingkungan TNI AD yang bergerak di bidang impor ekspor umum. "Sebagai pimpinan PT Jaya Bhakti, saya yang menyetor lima persen dari, laba perusahaan kepada pemerintah untuk Dana Revolusi itu," kata Suhardiman.
Dana revolusi itu dikumpulkan karena pemerintah tengah mengharamkan bantuan asing. Inilah politik dengan slogan Go to Hell with Your Aids. Akibatnya, tak ada bank devisa di dalam negeri. "Dus, semua kekayaan negara yang berupa valuta asing, atau yang dianggap sama dengan valuta asing, disimpan di luar negeri," kata Suhardiman. "Termasuk Dana Revolusi itu."
Menurut Suhardiman, yang mengaku kala itu juga merupakan pembantu utama Menteri Pertama Ir. H. Djuanda, sebagian dana itu disimpan berupa poundsterling, sebagian yang lain berwujud emas lantakan. Yang terang, katanya, yang bertanggung jawab atas Dana Revolusi itu adalah Presiden Soekarno dan Subandrio. Subandrio, memang, sejak 18 Februari 1961, senantiasa menduduki posisi penting, seperti wakil menteri pertama, merangkap menteri luar negeri, serta juga mengkoordinasikan hubungan ekonomi dan perdagangan luar negeri.
Suhardiman yakin bahwa Dana Revolusi yang dikumpulkan selama 1960-1965, belum terpakai. "Sebab, perubahan keadaan begitu cepat. Peristiwa terjadi, det-det-det, dan Bandrio ditahan," katanya. "Dan kini, bayangkanlah, berapa besar jumlahnya, setelah 20 tahun dana itu tersimpan di bank internasional." Jika diandaikan bunga depositonya dipukul rata 5% setahun, tambah Suhardiman, itu berarti dana itu telah berganda seratus persen.

Suhardiman tak tahu persis berapa besar dana itu. Ia juga mengatakan tak tahu di bank internasional mana dana itu ditanamkan. "Ada yang bilang dana itu mencapai 850 juta poundsterling," ujar Suhardiman. Menurut sumber , dana itu disimpan berupa lantakan emas, yang pada 1964 bernilai 3 juta dolar AS. Kabarnya, "harta revolusi" itu disimpan di Bank Barclay London, Inggris, ketika harga emas cuma 34 dolar AS per ounce (28,34 gram). Padahal, kini, harga emas berkisar 385 -- 400 dolar AS se-ounce. Dana Revolusi adalah dana yang dihimpunkan untuk kepentingan revolusi yang menurut Bung Karno, sang Pemimpin Besar Revolusi sendiri -- belum selesai. Menilik tahun peraturan yang mengaturnya, yakni 1961, agaknya pada mulanya dimaksudkan untuk dana pembebasan Irian Barat. Sebab, ketegangan hubungan RI-Belanda dalam hal Irian ini memuncak pada 17 Agustus 1960. Pada waktu inilah, RI memutuskan hubungan diplomatik dengan Kerajaan Belanda. Dan selanjutnya, bertepatan dengan hari ulang tahun dimulainya aksi militer ke-2 Belanda, 19 Desember 1961. Presiden Soekarno mengucapkan Tri Komando Rakyat (Trikora), di Yogya. Dengan Trikora ini, maka mulailah konfrontasi total melawan Belanda.
Operasi militer itu terang membutuhkan biaya, antara lain untuk membeli senjata. Irian Barat akhirnya kembali ke pangkuan RI, 1 Mei 1963. Tapi toh revolusi berlanjut terus. Soekarno kini mulai mecanangkan konfrontasi melawan Malaysia. Bung Karno menganggap Malaysia merupakan proyek neokolonialisme Inggris, "yang membahayakan revolusi Indonesia yang belum selesai." Kita tahu, operasi gerakan bersenjata Ganyang Malaysia ini berlandaskan Dwi Komando Rakyat (Dwikora). Simpanan berupa emas batangan di Barclay's International Bank, London, senilai 225 juta poundsterling, dan di The Guyerzeller Zurmont Bank, Swiss, sebesar US$ 150 juta. Sebagian emas di Inggris itu konon hasil pindahan dari Belanda dan beberapa negara Eropa lainnya. Ia berasal dari bantuan negara Nefo (New Emerging Forces) yang mendukung Indonesia mengganyang Malaysia.
Dan, konon, Subandrio sendiri sudah menyatakan bersedia membantu menguruskan pencairan Dana Revolusi itu. Tapi, agaknya, persoalan terbentur pada status Subandrio, yang tengah menjalani hukuman seumur hidup. Kabarnya, Subandrio telah menyatakan permintaannya bahwa ia bersedia mengurus Dana Revolusi itu asalkan ia dibebaskan dari hukuman. Adakah dana itu bercampur", misalnya, dengan kekayaan pribadi Subandrio? Masih banyak, memang, perkara yang belum jelas. Sebab, tak kurang Bung Karno sendiri, misalnya, pernah disebut turut menerima dana-dana revolusi, dalam buku Sejarah Nasional Indonesia, hal itu disebutkan. Bunyinya: "Dalam pada itu Presiden Sukarno sendiri menerima komisi dari perusahaan asing yang melakukan impor ke Indonesia. Pada pelbagai bank di luar negeri tersimpan uang jutaan dolar atas nama Presiden."
Pada 13 Februari 1986, Soebandrio mengirim surat kepada Presiden Soeharto. Ia menjelaskan mengenai simpanannya di Union Bank of Switzerland sebanyak US$ 650 juta. Di Bank Daiwa Securities Company, Tokyo, US$ 450 juta. Ia juga mengaku punya simpanan berupa emas batangan di Barclay's International Bank, London, senilai 225 juta poundsterling, dan di The Guyerzeller Zurmont Bank, Swiss, sebesar US$ 150 juta. Presiden Soeharto tanggap terhadap surat itu. Untuk menyelidiki kebenaran surat, dibentuk Tim Operasi Teladan, dengan tugas mengembalikan kekayaan harta negara. Tim yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Muda Sekretaris Kabinet (Menmud Seskab) Nomor 2 Tahun 1987, diketuai Marsekal Madya Kahardiman, Kepala Tim Pemeriksa Pusat (Teperpu) Kopkamtib. Yang jadi anggota antara lain Teuku Mochamad Zahirsjah, Direktur Bank Indonesia, dan Hartanto, Sekretaris Menteri Muda Sekretaris Kabinet. Tim itu diberi batas waktu bekerja sampai 31 Oktober 1987, dan bertanggung jawab kepada Menteri Muda Moerdiono.
Segera sesudah tim dibentuk, Moerdiono menugaskan sekretarisnya, Hartanto, untuk bekerja. Sebelum berangkat, Hartanto minta tolong pada Bank Indonesia untuk menghubungi bank yang diduga menyimpan kekayaan Dana Revolusi. Setelah mendapat jawaban, Hartanto langsung berangkat ke London. Ia ditemani Teuku Mochamad Zahirsjah.
Pada 24 Januari 1987, utusan pemerintah ini diterima Alistair Robinson, Regional General Manager Barclay's International Bank, London. Robinson menyatakan bahwa masalah yang dibawa Hartanto akan dibawa ke tingkat pimpinan. Ia juga menjelaskan bahwa posisi emas sulit dilacak karena tak disebutkan di cabang mana Soebandrio menyimpan emasnya. Di Inggris terdapat sekitar 5.000 cabang Barclay's. "Ini alasan masuk akal. Orang kalau menabung atau berhubungan dengan bank jarang yang dengan kantor pusat, tapi lewat cabang," tutur Hartanto, 59, yang kini Sekretaris Menpora.
Lepas dari London, Hartanto melanjutkan perjalanannya ke Swiss. Sasarannya adalah Union Bank of Switzerland dan The Guyerzeller Zurmont Bank. Tim ini pada Jumat 30 Januari 1987 diterima oleh Erwin Bader, First Vice President, Peter Wall, Vice President, dan para ahli hukum bank itu. Ternyata mereka tak bersedia menjawab ada atau tidaknya dana Soebandrio yang disimpan dibanknya. Alasannya demi menjaga rahasia perbankan dan nasabahnya. "Kalau Tuan-Tuan tak puas, silakan menggugat lewat pengadilan," kata Hartanto menirukan eksekutif bank tadi. Para eksekutif itu juga meragukan informasi yang menyebutkan bahwa Soebandrio menyimpan duit di Union Bank of Switzerland Cabang Mabelone, karena Cabang Mabelone itu hanyalah cabang kecil. Dari Union Bank of Switzerland, tim bergerak ke The Guyerzeller Zurmont Bank,
Zurich. Mereka diterima Robert Zullig, eksekutif yang berpangkat manajer. Hasilnya sama saja: emas yang nilainya sekitar 225 juta poundsterling atas nama Soebandrio kecil kemungkinan tersimpan di situ.
Perjalanan ke Jepang, seperti direncanakan, tak dilanjutkan. "Menurut keterangan Husbin Mutahar, pejabat tinggi Kementerian Luar Negeri, dana yang di Jepang sudah habis dipakai Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo," tutur Hartanto. Walau demikian pengumpulan bahan tetap dilanjutkan. Orang yang diperkirakan punya kaitan dengan Dana Revolusi dipanggil oleh Tim Operasi Teladan pada awal April 1987. Mereka yang diundang di antaranya Soesanto Djojosoegito, bekas Kepala Perwakilan Indonesia di Den Haag, Bugi Supeno, Menteri Negara Urusan Chusus Kabinet Dwikora, Mardanus, Menteri Perindustrian Kabinet Dwikora, dan Mulyadi Milono, bendaharawan Badan Pusat Intelijen (BPI). Pemeriksaan dilangsungkan di Bank Indonesia, di ruang Teuku Mochamad Zahirsjah.
Jawaban mereka beragam. Bugi mengaku hanya bertugas mengumpulkan dana dari masyarakat. Soesanto menjawab tak tahu- menahu adanya uang pemerintah di Swiss, Jepang, atau bahkan pemindahan emas besar-besaran dari Belanda ke Inggris. Mutahar mengaku tahu ada duit US$ 150 juta di The Guyerzeller Zurmont Bank, Swiss. Mutahar juga tahu adanya instruksi untuk Hartono, orang kepercayaan Soebandrio, agar menyimpan duit US$ 450 juta di Bank Daiwa Securities Company, Tokyo. Sisanya diberikan kepada Tim Pemeriksa Pusat: tiga orang perwira menengah.
Lalu di mana Dana Revolusi yang disebut-sebut ratusan juta dolar itu? Ini tak terlacak dalam pemeriksaan tersebut. Sementara Bank Indonesia sendiri kepada Tim Operasi Teladan menjelaskan bahwa saldo Dana Revolusi yang masih tersisa di Bank Indonesia adalah Rp 1.503.024.614.983. Juga ada yang berupa mata uang asing sebesar US$ 553 ribu. Ini merupakan rekening tidur, yang bertahun-tahun tak ada transaksi. Dana itu sudah diserahkan ke rekening bendaharawan umum negara.
Hartono dan Amin Arjoso bukan orang pertama yang gagal menarik dana itu. Sebelumnya ada yang sudah mencoba, namanya Musa bin Mohamad Kasdi. Ia adalah seorang pengusaha Malaysia yang sering berkunjung ke Jakarta, dengan nomor paspor A 1265380. Dari pergaulannya dengan kalangan atas di Jakarta, ia mendapat informasi tentang Dana Revolusi yang masih tersimpan di bank atas nama Soebandrio. Maka, pada 27 Februari 1981, ia menemui Soebandrio untuk merundingkan upaya pencairan dana itu. Untuk mengikat agar Soebandrio tak melakukan kerja sama dengan pihak lain, Musa mengeluarkan duit US$ 10.000 untuk Soebandrio.
Musa mengajak Jeffrey Leong, warga negara Malaysia, yang punya nomor paspor A 1745080, untuk membiayai operasi pencairan dana itu. Sebelum mengalirkan duit, Leong menemui Soebandrio lebih dulu untuk menjajaki kelayakan pencairan dana itu. Pertemuan itu berlangsung pada tanggal 8 dan 9 April 1981. Hasilnya, Leong malah grogi. Ia menilai, Soebandrio tak berhasil menunjukkan bukti adanya Dana Revolusi yang masih tersimpan. Baik lokasi bank maupun nomor rekeningnya, Soebandrio sudah tak ingat.
Pada 1 Juni 1981, Soebandrio membuat surat kuasa, yang isinya memberi hak kepada Musa untuk menarik semua dana, deposito, harta atas nama Soebandrio di luar negeri. Kedua Tan tadi, dan Nyonya Kusdyantinah, bertindak sebagai saksi. Surat itu kemudian dibawa ke kantor Notaris Ny. C.S. Moeliono dan Kedutaan Besar Swiss di Jakarta untuk disahkan. Hari itu Soebandrio meminjam uang US$ 5.000 lagi kepada Musa, dengan jaminan jam tangan. Nomor registrasi di jam itu, dikira Musa sebagai angka rekening Soebandrio di Bank Swiss. Tentu saja dugaan ini meleset.
Berbekal biaya dua Tan, Musa berangkat ke Swiss. Ia menghubungi Kurt Daetwyler, seorang pialang yang menjadi kontaknya di Bern, Swiss. Oleh kontaknya itu Musa ditemukan dengan Gerd Land, pengacara di Zurich. Pengacara inilah yang dikontrak Musa untuk mencairkan Dana Revolusi. Ternyata Gerd Land tak bisa mencairkan dana yang diduga ada di Union Bank of Switzerland. Penyebab kegagalan itu, pertama, karena surat kuasa untuk Musa tak bisa dialihkan ke Gerd Land, pengacara Swiss itu. Kedua, stempel Kedutaan Besar Swiss ternyata tertera pada lembar tanda tangan notaris, bukan pada halaman tanda tangan Soebandrio. Akibatnya tanda tangan Soebandrio, yang bertindak sebagai pemilik rekening, oleh bank dianggap tidak sah.
Di luar bisnisnya dengan Gerd Land, diam-diam Musa menjalin kerja sama dengan seorang pialang lain, Mr. Ribaux, seorang warga Swiss. Menurut Ribaux, Soebandrio memiliki rekening di Union Bank of Switzerland Cabang Mabelone, Jenewa. Hanya informasi ini yang berhasil diperoleh Musa.
Musa datang ke Jakarta tanpa membawa emas batangan atau sepeser pun uang. Tapi bagi bekas Waperdam I itu, informasi tentang rekening tersebut membangkitkan semangat…
Setelah era Musa, kini datang orang lain yang mencoba peruntungan, yaitu Ghouse Ismael, seorang Malaysia. Ghouse tertarik terjun ke lingkaran misteri Dana Revolusi karena ada jaminan bahwa uang yang ia keluarkan untuk menyelidiki dana itu tak akan hilang sia-sia. Bila ia gagal, dana penyelidikannya diganti keluarga Soebandrio, diambilkan dari cek The Guyerzeller Zurmont Bank, senilai US$ 35 ribu atas nama bekas Waperdam I itu. Nyatanya, sekalipun ia telah datang ke Zurich bersama Indra Yoga, anak Kusdyantinah, cek itu gagal dicairkan. Menurut bank itu, kuasa Soebandrio sebagai pemilik cek sudah dicabut sejak tahun 1966. Duit yang ia keluarkan untuk membiayai penyelidikan, sebesar Rp 36 juta, menguap percuma.
Upaya lain dilakukan Nicholas James Constantine, kini 80 tahun. Ia adalah seorang pengacara senior yang berkantor pusat di 33 North La Salle Street, sebuah kawasan elite bisnis di Chicago. Constantine, keturunan Yunani itu, lulusan De Paul University, Chicago, tahun 1943. Ia mengambil spesialisasi pada hukum bisnis, perbankan, dan koperasi.
Constantine masuk ke lingkaran perburuan harta karun ini lewat teman lamanya, Hudoro Hupudio, adik bungsu Hurustiati, istri pertama Soebandrio. Menurut koran Indonesian Observer, 2 November 1987, Hudoro bersama Constantine pada Oktober 1987 sempat ke Swiss bersama Bambang Suharto, waktu itu direktur Hero, kini anggota Komnas HAM. Mereka menghubungi Union Bank of Switzerland. Menurut sebuah sumber, Constantine memperkirakan, Soebandrio punya simpanan di bank tersebut sebanyak US$ 650 juta. Constantine ternyata gagal juga, dan misteri Dana Perjuangan/DanaRevolusi/Dana Amanahpun tetap tak terungkap.
Tapi kini setelah 100 tahun kebangkitan nasional misteri dana perjuangan/dana revolisi/
dana amanah itu terungkap….
Setelah penantian panjang…..
Setelah harapan yang tiada pernah padam.....
Setelah kerja keras yang tiada henti….
Sudah saatnya dana amanah itu kembali kepada rakyat Indonesia …..
Salah satu dokumen Indonesia memiliki kekayaan…
“ The Green Hilton Agreement“
“Considering this statement, which was written and signed in Novemver, 21th 1963 while the new certificate was valid in 1965 all the ownership, then the following total volumes were just obtained.”
Itulah sepenggal kalimat yang menjadi berkah sekaligus kutukan bagi bangsa Indonesia hingga kini. Kalimat itu menjadi kalimat penting dalam perjanjian antara Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy dengan Soekarno pada 1963.
Banyak pengamat Amerika melihat perjanjian yang kini dikenal dengan nama “The Green Hilton Agreement” itu sebagai sebuah kesalahan bangsa Amerika. Tetapi bagi Indonesia, itulah sebuah kemenangan besar yang diperjuangkan Bung Karno. Sebab volume batangan emas tertera dalam lembaran perjanjian itu terdiri dari 17 paket sebanyak 57.150 ton lebih emas murni.
Emas-emas yang sudah kembali ke Indonesia
http://www.danaamanah.yolasite.com
Uang yang telah dirupiahkan
Kini sudah saatnya kebangkitan nasional ... BANGKIT KEMBALI...
sudah saatnya rakyat Indonesia merasakan keadilan dan KESEJAHTERAAN..
KEMAKMURAN adalah milik rakyat Indonesia..
KEKAYAAN Indonesia adalah kekayaan RAKYATnya...
RAKYAT INDONESIA BERHAK ATAS DANA INI...
kunjungi:
Share:

Warisan PB IX Diserahkan untuk Rakyat



JAKARTA (Suara Karya): Warisan kekayaan Paku Buwono (PB) IX berupa uang tunai yang kabarnya mencapai triliunan rupiah akan dicairkan dan diserahkan kepada rakyat Indonesia melalui pemerintah. Penyerahan warisan ini akan dilakukan dalam sebuah acara di anjungan Provinsi Jawa Tengah TMII, Jakarta Timur dengan mengundang perwakilan dari pemerintah dan PBB.
Hal itu diutarakan KGPH Tjokro Koesoemo atau H Chaerul Fathulloh kepada beberapa wartawan media cetak dan elektronik, Senin (1/3) petang. 
Pernyataan ini disaksikan Sekretaris Inpack PBB di Jakarta, Yosephine dan puluhan undangan lainnya. Undangan yang hadir antara lain Ketua dan Sekretaris Yayasan Graha Manunggal Sentosa (GMS) masing-masing GPH Subenan Mooy dan Yoppy Wermas Subun.
Inpack PBB adalah lembaga yang menganalis dana bantuan dan mendukung seluruh link atau jaringan dalam masyarakat di setiap negara. "Saya bisa membuktikan secara otentik yuridis formal kebenaran ini. Finalnya tanggal 3 Maret di Anjungan Jawa Tengah di TMII," kata Tjokro Koesoemo yang dipanggil Romo oleh Mooy dan Yoppy.
Dalam kesempatan tersebut Tjokro yang disebut sebagai Panglima Tertinggi Aset Amanah Republik Indonesia itu menegaskan dana aset Indonesia tersebut bukan mitos dan misteri tetapi dapat dibuktikan. Usai menunjukkan dokumen besaran dana, Tjokro menunjukkan 2 peti tempat menyimpan uang tunai dan emas yang disimpan di sekretariat Yayasan GMS tempat berlangsung acara malam itu. 
Yosephin, sekretaris Inpack PBB di Jakarta, mengatakan percaya adanya dana senilai tersebut.
Yoppy selaku Mandataris Amanah maupun Ketua Umum Yayasan, Subenan Mooy menjelaskan, setelah pertanggungjawaban 3 Maret, sebagian dana tersebut akan digunakan membangun 500 unit rumah untuk masyarakat prasejahtera di Nangroe Aceh Darussalam. (Dwi Putro AA)
Share:

Misteri Identitas Pemegang Dana Amanah

Bagi Anda-Anda yang pernah atau sedang terlanjur menggeluti dana amanah, pasti familiar dengan salah satu atau beberapa nama-nama ini: Soewarno, Khairul Fathollah, Ibu Sarinah, atau pun King Wali Sakti.

Sudah sejak zaman Pak Harto konon ada banyak rombongan kecil berangkat membawa Mr. Soewarno ke Swiss sana untuk mencoba mencairkan dana amanah, tapi pulang dengan tangan kosong, bahkan beberapa tidak kembali.
Di dalam negeri sendiri, silih berganti orang-orang yang mengaku orangnya Soewarno, atau Khairul Fathollah, atau Ibu Sarinah dengan membawa setumpuk dokumen kolateral, yang akan membagi-bagikan uang hibah untuk rakyat miskin, proyek kemanusiaan, untuk mendirikan rumah sakit di pelosok, dan banyak lagi, yang semuanya tinggal sebentar lagi pasti cair, hanya butuh uang untuk menjemputnya ke Jakarta saja. Itulah yang akhirnya sering disebut sebagai PO (Proyek Ongkos). Seperti yang iyah tapi bo'ong. Seperti yang asli tapi bodong. Diam-diam, banyak sudah korban yang tertipu, uang warisan amblas harapan kandas.
Tatkala dana Rp.1.200 triliun masuk ke Indonesia, semua yang mengaku nama-nama tersebut di atas berdalih dan yakin bahwa itu adalah hasil perbuatan mereka, jasa mereka. Dengan lantang mereka mengatakan bahwa uang sudah ada di Bank Mandiri, di BNI, di BRI dsb. tinggal tunggu tanggal mainnya-lah, sebentar lagi-lah, tunggu SBY pulang dari Davos-lah, tunggu SBY pulang dari G-20-lah, tunggu SBY dari Amerika-lah, tinggal tunggu SBY pulang dari Inggris-lah. Tetapi tatkala sebagian dana tiba-tiba ditarik secara ajaib dari peredaran, dan sebagian lagi 'disimpan' di BI, mereka yang mengaku-ngaku itu hanya bisa beralasan macam-macam, atau mengambil sikap diam membisu seribu basa. Why? Karena memang mereka bukan pemegang dana amanah yang asli. Mereka tidak memiliki kesaktian itu.

Sekarang saya akan menceritakan tipologi orang-orang yang memburu dana amanah ini. Tipe pertama sosok individu orang-orang yang punya gelar akademik lulusan sekolah bisnis di luar negeri faham aturan perbankan internasional, penelusuran modern dan lobby canggih bermodal sponsor kuat, memburu harta karun dana amanah berdasar kelengkapan dan keabsahan dokumen otentik. Tipe kedua adalah sosok individu yang prihatin, non-akademik, melakukan tapabrata menempuh jalan spiritual untuk membuka misteri dana amanah. Kedua tipe manusia ini pada akhirnya ketemu di satu titik yang sama, sama-sama menyimpulkan bahwa dana amanah itu benar-benar ada, benar-benar "on" tetapi keukeuh tidak bisa mencairkan dana amanah karena yang berhak mencairkannya adalah si mandataris pemegang dana amanah yang asli, dan yang asli bukan mereka. Walau pun kedua tipe ini digabung jadi satu tim pun tetap saja tidak mampu mencairkan. Why?

Ya... memang "sengaja" dibuat begitu.

Kenapa sengaja dibuat begitu?

Begini logikanya!

Kalau hanya mengandalkan bonafiditas dan pengetahuan akademik perbankan dan kekuatan uang saja, siapa sih di dunia ini yang bisa tahan dan sanggup melawan kekuatan jaringan Illuminati International? Merekalah yang punya jaringan perbankan terkuat di dunia, mereka punya jaringan bisnis multinasional di bidang energi, multimedia, pertambangan, senjata militer canggih, satelit intelijen online, pokoknya semua yang ada di dunia ada di dalam jangkauan tangan mereka. bahkan mafia-mafia pun asuhan di bawah kontrol mereka. Merekalah 13 keluarga Yahudi paling top kaya raya dunia. Bahkan salah satunya, keluarga Rothchild dijuluki sang nabi uang, the prophet of money.   
Sebaliknya pun begitu. Kalau kalibernya masih paranormal biasa kelas lokal, siapa bisa melawan kekuatan supranatural kaum Yahudi Illuminati yang terkenal cerdas itu? Kaliber dunia gitu loh!
Jadi alhasil, kalau ukurannya dunia, maka di dunia ini baik kekuatan uang, kekuatan otentik dokumen maupun kekuatan paranormal, tidak akan ada yang bisa menandingi kekuatan jaringan Illuminati. Itu kata dunia. Tapi kata Gusti Alloh mah lain lagi. Di atas langit ada langit.
Alhasil, si pemegang dana amanah yang asli adalah orang yang sakti. Sakti bukan karena dirinya memang sakti, tetapi karena Gusti Alloh memilihnya untuk memegang amanah dengan selamat, karenanya harus di-sakti-kan! Maka jadilah dia orang yang sakti sampai tugasnya dianggap selesai tuntas.

Pertanyaannya: sesakti apakah sih dia?
Begini ukurannya.

Pertama, Anda kalau baca Al Quran pasti ketemu kisah Nabi Sulaiman as. yang bisa memindahkan singgasana Ratu Balqis dalam sekejap, bukan? Atau bicara dengan semut? Naah... hanya kesaktian sekaliber itulah di zaman sekarang yang bisa mengalahkan kekuatan Illuminati yang mati-matian ingin menguasai dunia. Pada tahun 2005, seluruh perjanjian yang bersumber dan mengacu kepada perjanjian induk, termasuk perjanjian induknya, habis masa berlakunya. Ini berarti siapapun yang mau mencairkan dana amanah harus membuat perjanjian induk yang baru. Untuk membuat perjanjian induk yang baru maka perangkat perjanjian induk yang lama harus dihadirkan, dan demikian pula si pemegang amanah.
Mari kita fokus dulu ke perangkat perjanjian induk yang lama. Itu terdiri atas tiga benda, disimpan dalam peti, dan peti disimpan di dalam "loker" di Eropa sana. Perjanjian induk yang lama ditandatangani oleh 12 kerajaan, dan di dalamnya tercantum dua nama, yaitu: Soewarno, dan Kerajaan Sunda Nusantara Parahyangan.
Pada Juni 2006, Bush diteropong membobol "loker", namun sang peti - tentu saja beserta isinya - terbang bak cahaya. Intel dan  paranormal dibantu satelit canggih mereka berhasil melacak, si peti "terbang" ke Bogor! Itulah ceritanya mengapa 20 November 2006 - sehari sebelum jatuh tempo Amerika bayar sewa kolateral kepada rakyat Indonesia - Bush sengaja datang ke Indonesia dengan agenda yang agak aneh, yaitu maunya ke Bogor, dengan pengawalan seper dan ekstra ketat, misinya rahasia, membuat helipad di halaman Istana Bogor di dalam Kebun Raya Bogor. Maunya hanya satu - pake gaya koboy - menjarah itu peti. Tapi sang peti bergeser terhijab dari mata paranormal mereka, padahal ada di sekitar mereka. Lalu "terbang" ke Bandung!


Kedua, yang membuat mereka tambah kelimpungan adalah cadangan emas yang mereka timbun di gudang-gudang Federal Reserve maupun di Fort Knox, tiba-tiba dipertanyakan keberadaannya oleh Senator Ron Paul. Dengan demikian ada tiga skenario yang mungkin terjadi: (1) Emas sebenarnya masih ada tapi memang tidak pernah diaudit; (2) Emasnya sudah dijual diam-diam oleh Pemerintah; (3) Emas tersebut adalah emas yang  dijadikan kolateral pada perjanjian induk awal, dan ditarik balik oleh "sang bandar" ke Indonesia.  Jika menggunakan skenario ketiga, menjadi relevan dan logis mengapa Indonesia bisa masuk ke kelompok G-20 padahal sebenarnya dinilai layak masuk kelompok BRICS (Brazilia, Rusia, India, China, South Africa) - pun belum, baru hampir; itupun kalau mulus tanpa gejolak dan nihil disintegrasi. Presiden SBY diundang kesana kemari, menjadi tamu kehormatan dan mendapat gelar kehormatan di Inggris oleh Ratu Elisabeth II, bahkan secara aklamasi oleh para pemimpin dunia dipilih menjadi salah satu trio juru damai perumus masa depan dunia yang lebih baik dan damai. Luar biasa! Semua pemimpin negara dan lembaga-lembaga dunia yang matanya awas bin waspada memang mau tidak mau terpaksa menoleh kepada Indonesia, tergopoh-gopoh silih berganti berkunjung ke Jakarta; ada pakar dan pengamat luar negeri yang memuji setinggi langit bahwasanya Indonesia akan menjadi negara terkuat di dunia; padahal sejatinya mereka berbaik-baik karena semua minta tolong negerinya didahulukan kepada Indonesia. Ironisnya, di dalam negeri para elite politik asyik sibuk dengan dunianya sendiri, sibuk dengan urusannya sendiri, sibuk dengan obsesinya sendiri, sibuk dengan sengketanya sendiri, sibuk dengan kelitannya supaya lolos dari kejaran jerat hukum KPK dan luput dari lacakannya PPATK.

Ketiga, mereka melacak dan menurunkan tim demi tim ke Bandung, dengan misi rahasia, yaitu mencari who pemegang dana amanah yang asli. Di lain pihak, para sultan, para raja se-Nusantara yang punya kemampuan paranormal atau pun punya informasi tentang warisan harta karun dan/atau silsilah yang nyambung, juga berkesimpulan yang sama, yaitu selain mereka ingin kebagian atau merasa berhak atas harta karun nenek moyang, bahwa si mandataris pemegang amanah ternyata bermukimnya di Bandung. Maka saling intip mengintip terjadi di balik manuver pertemuan demi pertemuan para raja dan sultan di kota ini. Semuanya mencari yang mana gerangan sebenarnya sang mandataris pemegang dana amanah yang asli. Yang merasa dirinya pantas sih lebih dari satu, tetapi yang punya kesaktian dan punya tanda, tidak ada.

Baik para intel luar negeri, para kaki-tangan Illuminati di sini, para kerabat sultan dan raja-raja maupun kaum paranormal domestik yang lumayan tinggi ilmunya, semuanya diam-diam sepakat bahwa identitas sang pemegang dana amanah ada kaitannya dan berhubungan erat dengan dua 'clue' berikut ini: pertama, "Soewarno", dan kedua "Sunda Nusantara Parahyangan". Harap dimaklum, "Soewarno" yang dimaksud bukan orang, bukan sosok kakek-kakek dari Solo bernama Soewarno. Itu kode rahasia, gabungan dua kekuatan/ketinggian ilmu;  itulah cerminan kecerdasan para karuhun untuk mengantisipasi dana amanah tidak jatuh ke tangan yang tidak berhak menurut ketentuan-NYA.

Lalu, apa maunya sang bandar si pemegang dana amanah agar bersedia mencairkan dana amanah yang sangat ditunggu-tunggu oleh dunia?

Cepat atau lambat memang sang bandar harus turun gunung. Permintaannya hanya satu: menunggu tanda yang jelas dari Gusti Alloh, siapa tim penjemput yang absah dari Swiss! Di sanalah sang bandar bertemu kembali dengan "sang penjaga gudang asset dana amanah": Nabi Khidir as, dan Nabi Ilyas as!



Eng-ing-eng !
Sumber : http://misteridanaamanah.blogspot.com/2013/03/misteri-identitas-pemegang-dana-amanah_10.html
Share:

Pengikut