Ketika asal muasal kejadian tergelar dalam susunan cakrawala ini ada
suatu makna dalam janji yang terbawa menyatu bersama kulit pada jiwa
raga ini, tidak ada rasa terbebani, bahkan tidak terasa sedikitpun keluh
kesah menghampiri benak ini dalam hembusan abadinya nafas hidup.
Ketahuilah dalam setiap aliran darah ini mengalir dengan derasnya sifat
kesatria, yang membuat penghidupan untuk membentengi jiwa ini, dikala
matinya rasa mendatangi untuk menjerumuskan langkah ke dalam kegelapan
abadi, tak ada sedikitpun dalam benak untuk menghentikan langkah ini
bahkan tak sejentikpun kata keluh kesah terucap disaat nurani mengkerut
mengikuti rasa takut akan janji makna yang terdalam. Terbentangnya raga
menuju ke dalam lingkaran pembenaran akan ciptaNya membuat kekokohan
tekat yang takkan lebur sampai pada akhir ditutupnya kehidupan jagat
alam semesta ini, ketahuilah tubuh kebenaran takkan hancur oleh nafsu
dunia yang membuat kehancuran untuk rencana penciptaanNya menggelar
jagat alam semesta ini, karena telah menjadi janji kokoh dan menyatu
dalam nafas yang bernama “Ismoyo Jati Sabdo Tunggal Rogo“.
Dalam hati tersimpan cahaya penuh harapan untuk mengembalikan tata cara
kehidupan murni yang dahulu tergelar, sehingga tidak ada nafsu nista
yang turut menghiasi di tempat awal jiwa raga ini berpijak, ketika raga
ini terdiam dalam peristirahatan sementara, ketenangan nafas menjadi
pematok sekaligus pelindung untuk tanah abadi ini, akan tetapi sadar
membuat tulisan dalam nurani yang menerangkan bahwa inilah nasib yang
sudah tertulis akan tatanan penggelaran penghidupan dengan tata cara
awal yang terbangun dengan kesucian restu dariNya. Senyum semu dalam
peristirahatan ini menggambarkan betapa panjangnya susunan tinta hitam
yang tercoreng dalam lembaran sutra dan inikah nasib bagi perjalanan
cerita tanah yang terjaga ini, akan tetapi nurani dalam hati memantapkan
keyakinan bahwa tanah awal pijakan ini sudah tertakdirkan olehNya akan “Kebangkitan Cahaya Timur dan Barat”. Inilah suatu ketenangan batin yang menemani disaat pejaman mata menghening dalam peristirahatan sementara.
Jantung kian bergetar membangunkan jiwa dan raga dari peristirahatan, dan tangan kecil ini akan mengoyak membalikan cerita awal asal muasal kejadian yang kini sudah ternodai oleh nafsu nista manusia, yang membuat tatanan luhur menjadi lumpur berantakan tidak karuan oleh pemikiran manusia yang merasa “Paling Benar” dari apa yang dianut olehnya, bagi manusia yang merasa paling benar akan pengajarannya nikmatilah peruntungan sesaat dan hadapi pertanggung jawaban kelak, yang mengungkapkan kata-kata agar diyakini dan diikuti jejak langkahnya sehingga membentuk kelompok/golongan manusia yang menganggap bahwa apa yang diyakininya adalah suatu kebenaran yang sejati. Ketahuilah “Kebenaran Yang Berdasarkan Cerita Dari Sang Pembimbingnya“, bahkan “Dari Inti Pertama Sang Pembimbingnya” jika dilandasi oleh “Nafsu Nista” untuk memberikan peruntungan dijagat dunia ini adalah suatu “Kebohongan Yang Dikarang“, agar merasa diyakini ataupun dipercayai, sehingga bukan atas dasar ilmu wujud yang nyata diungkapkannya dalam kata-kata bahkan ditulis dalam kalimat dan menyatakan sehingga pengkultusan kepadanya oleh pengikutnya dapat terlihat jelas dalam langkah perjalanannya. Inilah “Bahwa ini Adalah Suatu Kebenaran yang Sejati ” yakni “Hukum Timbal Balik Jagat Alam Tubuh Manusia” yang merasa dirinyalah yang benar maka disitulah terdapat “Kebohongan”yang memberikannya peruntungan sesaat dan lebih untungnya lagi hanya “Dirinyalah yang Mengetahui Sendiri Kebohongan Nista Rasa Pemikirannya” sehingga bagi pengikutnya pemikiran itu suatu kebenaran, sungguh celaka manusia seperti ini yang meminjakkan kakinya pada “Tanah Atlantik”, sehingga membuat berbagai macam kepercayaan dan keyakinan yang tidak didasari dari “Ilmu Pengetahuan Awal Wujud Asal Muasal Cerita“. Bagi dirinya inikah peruntungan atas dasar nama yang ingin dikenal maupun dikenang, ketahuilah bahwa hal seperti ini adalah bencana besar untuk jiwa raganya dalam tanah Atlantik ini yang tetap terjaga olehNya yang diberikan mutlak oleh satu nama ialah “Paduka Yang Mulia Shang Hyang Sabdo Ismoyo Jati Pamomong Tanah Jawi”
Apakah ada kata bahasa yang mengandung makna arti yang berbeda, ketahuilah bahwa semua bahasa yang diberikan oleh Alloh Tuhan Semesta Alam pada takdirnya memiliki makna dan arti yang sama. Tidak ada perbedaan akannya dan tidak ada bahasa di jagat raya ini yang sakral, maupun paling suci. Pemikiran manusialah yang membuat arti dan makna bahasa menjadi berbeda-beda, sesungguhnya segala sesuatu di dalam jagat alam semesta ini dapat dipelajari dan sangat mudah untuk dimengerti, renungkanlah inti sari dari arti dan makna gambaran nyata dalam kehidupan, patok dan tanamlah gambaran ini hanyalah untuk diri kita sendiri, manfaatkan agar kehidupan kita sesuai dengan tata cara kehidupan manusia. Alloh memberikan hidayahNya hanya kepada diri kita sendiri berwujud cipta, rasa, karsa, dan karya penghidupan agar kita selalu mengingat tunduk bersyukur akan kebesaranNya, dan bila kehendakNya tiba sesungguhnya Alloh akan memberikan Hidayah kepada seluruh umat dijagat raya ini. Apakah ada perbedaan diantara umat manusia jagat alam semesta??, ketahuilah perbedaan muncul dari pemikiran manusia tanpa dasar ilmu yang hak dengan mudahnya menyatakan perbedaan tanpa memikirkan apa yang akan terjadi disaat dia dihadapkan kepada persidangan yang abadi. Kembalilah kepada tatanan awal yaitu tata cara kehidupan yang luhur, sempurnakan dalam jiwa dan pahami getaran wujud nama-namaNya dalam prilaku penghidupan, mengheninglah wujudkan cipta rasa mengenal nama-namaNya dan yakinilah bersama renung kolbu yang mengalir bersama alunan nafas ketenangan membawa kesadaran bahwa wujudNya nyata dekat bersama jagat kecil tubuh ini. Ketahuilah setiap jiwa akan dimintai pertanggung jawabannya kelak. Berhati-hati dan waspadalah dalam memaknai arti kedalam makna pasti untuk suatu kata yang didapat dari sumber lain, seimbangkanlah dengan tata cara tingkah laku yang berbudi pekerti luhur dalam kehidupan, karena setiap pemikiran kolbu yang terucap kata akan mendapati pertanggung jawabannya kelak. Ingatlah dan selalu waspada terhadap gambaran apa yang kita terima dari kehidupan ini, sehingga kita dapat memahami makna dan arti dari penciptaan takdir kaum manusia ini.
Allohlah yang memberikan gambaran-gambaran yang sangat jelas dan mudah untuk dipahami dalam kehidupan kita dengan bahasa yang kita mengerti, agar menancap dalam nurani yang tercermin menjadi wujud laku kita, tetapi jikalau mengingat bahkan menghafal kata berupa kalimat dan kita tidak mengetahui makna dan arti dari bahasa tersebut itu adalah hambar belaka dan apabila didasari oleh sifat pamer sesaat sesungguhnya betapa celakanya manusia yang seperti ini. Ketahuilah setiap umat manusia diberikan utusan kepadanya dari bangsanya sendiri bukan dari bangsa lain agar bisa menjelaskan dengan seterang-terangnya makna dalam arti kebenaranNya. KebenaranNya dapat membuat terang jagad raya ini akan tetapi penjelasannya akan dibawa pertanggung jawaban yang besar kelak dihadapanNya, dan hancurlah bagi manusia yang melebih-lebihkan penjelasannya hanya untuk peruntungan kehidupannya di dunia ini. Maknailah ini karena semua ini dapat menyelamatkan dan membebaskan Jiwa seseorang yang dahulu menggelar tata cara kehidupan yang akan dimintai kelak olehNya suatu pertanggung jawaban tentang penjelasannya akan keberadaan suatu zat yang menguasai jagat alam semesta ini, yang pada asal muasal kejadian keterangannya hanyalah “Satu”. Tetapi seiring waktu berjalan keterangan dan penjelasan itu menjadi beraneka ragam bahkan satu dengan yang lainnya merasa paling benar.
Ketahuilah perbedaan ini tidak untuk bumi Nuswantoro, karena sejak asal muasal diciptakan bumi Nuswantoro sudah memegang teguh tata cara kehidupan yang luhur sesuai dengan ajaranNya, niscaya bila Alloh berkehendak dengan mudahnya Ia merubah bahkan membinasahkan tata cara yang kini tergelar, bukan dari pikiran manusia manapun juga yang berusaha mengkaitkan pemikiran satu dengan lainnya seolah-olah menjadi dasar yang haq bagi penghidupan manusia, yang sudah jelas diturunkannya suatu keterangan yang nyata dalam kitab yang terang. Dengan bukti apalagi agar kesemuanya ini tetap menjadi satu yang kokoh tidak terpecah belah, dalam meyakini dan mempercayai adanya suatu Zat yang menguasai jagat raya ini. Jikalau bumi Nuswantoro menganut tata cara kehidupan yang nista niscaya Alloh Tuhan Semesta Alam akan menurunkan UtusanNya kepada tanah Nuswantoro ini, ketahuilah Alloh hanya menurunkan utusanNya ketengah-tengah umat yang menganut tata cara kehidupan yang nista. Inilah hukum takdir penghidupan tercermin dalam buah tidak akan jatuh jauh dari pohonya begitu pula sifat dan watak manusia, tidak jauh dari nenek moyangnya. Hal inilah yang menjadi dasar takdir akan penjelasan yang terang dalam kehidupan di jagat raya ini, yang terpecah-pecah bahkan berantakan untuk menuju jalan terang kepadaNya, yang pada kenyataannya baru saja diturunkan tetapi sudah terpecah berantakan mengatas namakan golongan-golongan dan aliran dari keyakinan dan kepercayaan yang merasa paling benar untuk pengajarannya, dan menularkan sifat nafsu akan kebenaran golongan dan alirannya kepada umat di bumi Nuswantoro, yang pada takdirnya sudah lebih dahulu mengenal nama-namaNya dan meyakiniNya sejak ribuan tahun yang lampau, sehingga nafsu ini mengkikis tata cara kehidupan yang luhur sesuai dengan penghidupan manusia. Apakah ditangan manusia keterangan penjelasan ini menjadi putusan yang haq ???.
Semua ini akan musnah dalam bumi Nuswantoro dengan datangnya kembali nama yang terlupakan tetapi peranannya dapat menggetarkan jagat alam raya ini, ketahuilah bahwa begitu mudah untuk peranannya menyatukan kembali perbedaan-perbedaan terhadap kebenaranNya, yang kini barantakan tidak karuan berdasarkan pemikiran manusia yang mengotori tanah Nuswantoro ini. Binasalah manusia yang menularkan sifat nista di dalam bumi Nuswantoro, sehingga manusia di dalamnya melupakan tata cara kehidupan yang berbudi pekerti luhur dan cinta kasih terhadap sesamanya, dengan dalih ucapannya membuat bahkan mengarang cerita yang tidak didasari oleh pengetahuan asal muasal kejadian bahkan hanya dengan mengkaitkan keterangan-keterangan dari pikiran manusia menganggap ajarannya paling benar dan terang. Binasalah semua manusia yang membuat semua ini berantakan sehingga timbul krisis kepercayaan dan keyakinan kepadaNya.
Jangan tinggalkan budaya luhur bumi Nuswantoro sebagai jati diri bangsa kita, tetaplah mengingat sejarah perjalanan tanah kita tercinta ini, dan ingatlah kepada leluhur bagai mengingat sang pencipta dan bila kita sampai melupakan semua ini percayalah bahwa kita akan dilindas bahkan terbodohi oleh dalil pencipta nafsu. Ingatlah ini adalah jati diri kita sebagai bangsa umat yang besar, dan ketahuilah jika ada manusia yang menyalahkan tata cara kehidupan tanah Nuswantoro ini niscaya dia dihadapkan oleh bencana yang sangat besar dan apabila penyalahan ini menjadi dasar akan nafsunya untuk dikenal ataupun dikenang tanpa ilmu makna dalam arti, diungkapkannya maka akan ada bukti nyata yang akan membongkar langsung perkataanya sehingga tampak jelas kebohongan atas dalihnya bahwa semuanya ini tidaklah benar.
Kini dasar ilmu apa yang akan dijelaskan???, dasar dalil makna arti dari bahasa mana yang akan tergelar untuk dikupas??? dan bukti nyata penumbuh nafsu apalagi yang ingin diperlihatkan yang pada akhirnya mencipta manusia yang kultus bahkan fanatik sebagai dalih akan rasa cinta terhadapNya???. “Baginya sangat mudah sekali semua ini menjadi fakta” dalam penggelaran tatanan awal wujud yang haq, untuk mengembalikan bumi Nuswantoro kembali kepada tatanan awal wujud yang nyata membenarkan penciptaan olehNya terhadap umat manusia, inilah janji untuk tanah Atlantik yang umat di dalamnya dapat menyatukan dan menjelaskan dengan terang perbedaan akibat ulah pemikiran manusia, pada dasarnya menuju kebaikan dan akhir perjalanan ceritanya mencetak manusia yang kultus dan fanatik akan ajarannya yang selalu menganggap benar apa yang diyakininnya. Ketahuilah “Tatanan Penggelaran Keyakinan dan Kepercayaan Sudah Tidak Akan Diturunkan Kembali OlehNya” akan tetapi “Tidak ada Penjelasan dan Keterangan Dalam Kitab Yang Terang Akan Berakhirnya Pengutusan dari Seorang Rosul Di tengah-tengah Umat Manusia“, inilah janji yang tergelar akan bangkitnya suatu kaum dari tanah Atlantik yang akan menyatukan seluruh umat di jagat raya ini yang dipimpin oleh seorang Raja bagi Waliulloh yang bergelar “Kanjeng Sulton Kholifatul Habdulrohman Kertopati Cokroningrat Putronegoro”, inilah wujud yang nyata. Ini akan datangnya kembali “Shang Hyang Manik Maya “yang bermahkotakan “Sabdo Ismoyo Jati “untuk membimbing manusia yang menempati bumi Nuswantoro kembali kepada tatanan awal wujud yang nyata sesuai dengan tata cara kehidupan manusia, sebagai pondasi awal pembangunan kembali “Tanah Atlantik” yang akan menyatukan umat sejagat raya ini.
Ketahuilah hal ini tidak menjadi dasar untuk diyakini ataupun dipercayai, karena tidak ada peruntungan olehnya akan semua itu. Dan tidak ada lagi penentangan akan kemunculannya walaupun dengan “Wujud Berhala Manusia” berbentuk “Uang” maupun “Harta Dunia”. Maka ketahuilah wujud berhala ini akan hancur lebur bersama rasa malu dan tunduk kepadanya, karena baginya semua itu hanyalah sampah yang tak berarti dan tak satupun manusia di jagat raya ini yang dapat menyaingi harta dunianya, yang terjaga abadi oleh “Empat Shang Hyang” penguasa jagat alam semesta ini atas restu dari Allohlah semua ini terjaga bahkan tak tersentuh sedikitpun oleh tangan manusia dan jin manapun juga, baik menggunakan alat tercanggihnya maupun pusaka ampuh manapun juga, karena semua ini adalah milikNya yang tergambar jelas dalam kitab yang nyata didalam surat “Al-Anfal”. Dengan apalagi penentangan akan kedatangannya???, dengan “Hujan Nuklir dan Pusaka Ampuh Sekaligus” tak mampu menghancurkan tubuh sucinya. Ketahuilah tidak ada satu tindakan apapun yang dapat menghentikan langkahnya untuk mengembalikan “Tatanan Awal Bumi Nuswantoro” yang sejati dan memberikan penjelasan yang terang akan perbedaan ini, semua ini akibat ulah pikiran manusia yang membuat ajaran-ajaranNya terpecah menjadi beberapa golongan. Panjang bukit sinai akan tampak dalam kemunculan “Tanah Atlantik”, dan “Piramid-piramid Berbentuk Segi Tiga Terukir Pahatan Rapih Penuh Makna Akan Kembali Muncul Kepermukaan“, disertakan “Tulisan-tulisan Yang Berisi Sastra Tinggi sebagai bukti dari Kehidupan manusia tanah Atlantik yang mempunyai Kebudayaan Tertinggi dari Manusia di jagat alam Semesta ini”. Ketahuilah Atlantik akan jelas terlihat kemunculannya karena “Di tanah inilah Bersemayam kotak hitam bernama Tabut sebagai bukti Penjelasan paham Yahudi terhadap Talmud” dan memberikan gambaran-gambaran tanda kebesaranNya di setiap tubuh jasat raga ini atas dasar “Ajaran Tabhrani”. Semua ini akan menjadi bukti nyata untuk pulau hilang bernama“Atlantik”. Disaat manusia berada pada tingkatan krisis kepercayaan pernyataan kesesatan dengan mudahnya terlontar, bahkan keterangan ini dapat dikatakan “Seda Gurau Belaka” hingga “Kata Khayalan” selalu menyertai dalam makna perjalan penggelaran awan terang kabut cahaya. Maknailah ini yang pada dasar asal muasal penciptaan manusia tertakdirkan menjadi pemimpin terhadap maklukNya, akan tetapi wujud Iblislah yang menentang akan penciptaan manusia menjadi pemimpin atas maklukNya yang padahal jelas yang menyatakan kebenaran itu langsung dari Alloh Tuhan Semesta Alam, inilah menjadi “Hukum Perkataan” dalam kehidupan jagat raya ini sesuatu kebenaran pastinya ada pertentangan dan pentelaah, akan tetapi jikalau kebenaran itu telah menjadi bukti akan kenyataan barulah belakangan pernyataan keimanan dan ketaqwaan sebagai penumbuh rasa keyakinan dan kepercayaan itu muncul. Inilah sudah menjadi dasar dari pengutusan Utusan sebelumnya yang pada akhirnya umatnya berpegang teguh pada ajarannya, kenapa pada akhirnya timbul pengkultusan dan kefanatikan bahwa ajaran keterang dari RosulNya adalah kebenaran yang paling terang.
Ketahuilah turunnya seorang “Utusan di tanah Atlantik” ini sama sekali tidak membutuhkan kepercayaan dan keyakinan dari umat manusia manapun juga, karena pada dasarnya semua itu hanyalah sia-sia belaka yang sudah jelas tergambarkan langsung dalam cerita pengutusan para Rosul sebelumnya. Akan tetapi jikalau terdapat penentangan dan telaah untuk perjalananya, niscaya “Dengan Senyum Yang tak Bernafsu Amarah“ tubuh sang penentang yang di hadapannya akan hancur lebur seketika, fakta baginya akan menjadi wujud nyata dengan sekali pejaman kelopak matanya, dengan ilmu macam apa mencoba untuk membentengi perjalanannya niscaya akan pupus mengkerut dihadapannya. Inilah gambaran kecil akan turunnya Paduka Yang Mulia yang tubuhnya sekeras baja dan hati nuraninya lembut seperti sutra, pahamilah gambaran-gambaran akan turunnya Utusan yang timbul dari tanah Atlantik yang sejak ratusan ribuan tahun lamanya sudah terminiskripkan kemunculannya. Oleh Alloh Tuhan Semesta Alam diberikan kesaktian yang tiada banding, dan diberikan kekayaan harta dunia yang bagaikan sampah, dan ucapannya dituruti oleh seluruh jagat alam semesta ini. Hanya restu dari Allohlah yang terpegang teguh atas perjalanannya menyambangi waktu memberikan penjelasan kebenaran yang sejati, dan hanya dari jagat alam semesta inilah beliau ingin diyakini dan dipercayai untuk membawa berita, bukan dari manusia yang akhirnya kosong memikul pertanggung jawaban yang besar memutar balikkan fakta meberikan gambaran fana berdalih penumbuh rasa iman dan taqwa yang pada akhirnya mati meninggalkan nama tanpa makna dan arti mentah diserap kolbu cahaya kehidupan.
Keterangan yang diturunkan oleh Alloh untuk membenarkan segala ciptaanNya adalah cahaya petunjuk yang terang bagi jiwa kita kelak agar dapat dengan sempurna kembali kepadaNya. Bertahap diberikanNya untuk bangsa yang tak mengenal tata cara kehidupan, perlahan menurunkan cahaya kebenaran jiwa atas dasar kehidupan, satu persatu kitab penerang diturunkan agar mengubah tata cara hina menjadi kemanusiawian yang langsung digelarnya oleh kitab wujud yang terang akan penjelasan nama-namaNya, ketahuilah hening dalam rasa mewujud menjadi cipta hadirkan namaNya dalam wujud yang nyata maka rasakanlah getaran dasyat kehadiranNya dalam jagat kecil ini, dan seketika raga ini akan menyusut mengecil bagai debu yang mudah tertiup angin. Hembusan nafas yang terbuai memiliki satu raga dan satu jiwa adakah rasa menuju keheningan yang dapat menyatukan keduanya menjadi satu, sedangkan yang pada takdir penciptaanNya jiwa raga ini hanyalah satu. Inilah cermin untuk manusia yang merasa bahwa pengajaran paling terang akan kebenaran, yang berasal dari Rosulnya sampai kepada nenek moyangnya barulah kepadanya. Tegakkan sifat yang berbudi pekerti luhur sebagai penumbuh rasa cinta kasih terhadap sesamanya, karena inilah langkah yang nyata untuk kita menemukan jalan yang terang.
Renung hati menyambangi perjalanan waktu, satu raga mengenal jiwa berpijak pada kebenaran yang nyata dalam sebuah karya kehidupan. Hidup dan nafas menempati dunia kebakuan tak mengerti asal bahkan tak memahami muasal pada kejadian, bercampur pemikiran yang mewujud menjadi perkataan yang haq bahkan tak memikirkan apa yang kelak akan terjadi, hingga air, tanah, udara, api berkumpul menyusun kekuatan cakra menggiring raga ini untuk menghiasi jagat alam semesta. Bagi raga yang suci hentikanlah setiap langkah penyatuan cakra keempat elemen penyusun jagat raya ini, jangan hanya berlomba mengeluarkan pikiran yang mewujud menjadi kata hukum dan menjelma menjadi hitam di dalam kebeningan, ingin dikenal raganiahnya tetapi tidak mengenal jiwanya, yang seperti ini mengkaitkan dalil-dalil lama untuk merubah tata cara yang ada bagai sebuah tangan raksasa di belakang jubah golongan dan aliran. Cahaya yang redup akan tampak dari sebuah gunung, membawa berita mengembalikkan suatu wujud janji terdahulu menunggu kabar hijrahnya sang fajar mengintip dunia barat lalu menyusun pilar pondasi dunia timur, seketika itu barulah tampak cahayanya yang terang benderang menggelar tatanan samudra menjulang menuju “Tanah Atlantik”
Jantung kian bergetar membangunkan jiwa dan raga dari peristirahatan, dan tangan kecil ini akan mengoyak membalikan cerita awal asal muasal kejadian yang kini sudah ternodai oleh nafsu nista manusia, yang membuat tatanan luhur menjadi lumpur berantakan tidak karuan oleh pemikiran manusia yang merasa “Paling Benar” dari apa yang dianut olehnya, bagi manusia yang merasa paling benar akan pengajarannya nikmatilah peruntungan sesaat dan hadapi pertanggung jawaban kelak, yang mengungkapkan kata-kata agar diyakini dan diikuti jejak langkahnya sehingga membentuk kelompok/golongan manusia yang menganggap bahwa apa yang diyakininya adalah suatu kebenaran yang sejati. Ketahuilah “Kebenaran Yang Berdasarkan Cerita Dari Sang Pembimbingnya“, bahkan “Dari Inti Pertama Sang Pembimbingnya” jika dilandasi oleh “Nafsu Nista” untuk memberikan peruntungan dijagat dunia ini adalah suatu “Kebohongan Yang Dikarang“, agar merasa diyakini ataupun dipercayai, sehingga bukan atas dasar ilmu wujud yang nyata diungkapkannya dalam kata-kata bahkan ditulis dalam kalimat dan menyatakan sehingga pengkultusan kepadanya oleh pengikutnya dapat terlihat jelas dalam langkah perjalanannya. Inilah “Bahwa ini Adalah Suatu Kebenaran yang Sejati ” yakni “Hukum Timbal Balik Jagat Alam Tubuh Manusia” yang merasa dirinyalah yang benar maka disitulah terdapat “Kebohongan”yang memberikannya peruntungan sesaat dan lebih untungnya lagi hanya “Dirinyalah yang Mengetahui Sendiri Kebohongan Nista Rasa Pemikirannya” sehingga bagi pengikutnya pemikiran itu suatu kebenaran, sungguh celaka manusia seperti ini yang meminjakkan kakinya pada “Tanah Atlantik”, sehingga membuat berbagai macam kepercayaan dan keyakinan yang tidak didasari dari “Ilmu Pengetahuan Awal Wujud Asal Muasal Cerita“. Bagi dirinya inikah peruntungan atas dasar nama yang ingin dikenal maupun dikenang, ketahuilah bahwa hal seperti ini adalah bencana besar untuk jiwa raganya dalam tanah Atlantik ini yang tetap terjaga olehNya yang diberikan mutlak oleh satu nama ialah “Paduka Yang Mulia Shang Hyang Sabdo Ismoyo Jati Pamomong Tanah Jawi”
Apakah ada kata bahasa yang mengandung makna arti yang berbeda, ketahuilah bahwa semua bahasa yang diberikan oleh Alloh Tuhan Semesta Alam pada takdirnya memiliki makna dan arti yang sama. Tidak ada perbedaan akannya dan tidak ada bahasa di jagat raya ini yang sakral, maupun paling suci. Pemikiran manusialah yang membuat arti dan makna bahasa menjadi berbeda-beda, sesungguhnya segala sesuatu di dalam jagat alam semesta ini dapat dipelajari dan sangat mudah untuk dimengerti, renungkanlah inti sari dari arti dan makna gambaran nyata dalam kehidupan, patok dan tanamlah gambaran ini hanyalah untuk diri kita sendiri, manfaatkan agar kehidupan kita sesuai dengan tata cara kehidupan manusia. Alloh memberikan hidayahNya hanya kepada diri kita sendiri berwujud cipta, rasa, karsa, dan karya penghidupan agar kita selalu mengingat tunduk bersyukur akan kebesaranNya, dan bila kehendakNya tiba sesungguhnya Alloh akan memberikan Hidayah kepada seluruh umat dijagat raya ini. Apakah ada perbedaan diantara umat manusia jagat alam semesta??, ketahuilah perbedaan muncul dari pemikiran manusia tanpa dasar ilmu yang hak dengan mudahnya menyatakan perbedaan tanpa memikirkan apa yang akan terjadi disaat dia dihadapkan kepada persidangan yang abadi. Kembalilah kepada tatanan awal yaitu tata cara kehidupan yang luhur, sempurnakan dalam jiwa dan pahami getaran wujud nama-namaNya dalam prilaku penghidupan, mengheninglah wujudkan cipta rasa mengenal nama-namaNya dan yakinilah bersama renung kolbu yang mengalir bersama alunan nafas ketenangan membawa kesadaran bahwa wujudNya nyata dekat bersama jagat kecil tubuh ini. Ketahuilah setiap jiwa akan dimintai pertanggung jawabannya kelak. Berhati-hati dan waspadalah dalam memaknai arti kedalam makna pasti untuk suatu kata yang didapat dari sumber lain, seimbangkanlah dengan tata cara tingkah laku yang berbudi pekerti luhur dalam kehidupan, karena setiap pemikiran kolbu yang terucap kata akan mendapati pertanggung jawabannya kelak. Ingatlah dan selalu waspada terhadap gambaran apa yang kita terima dari kehidupan ini, sehingga kita dapat memahami makna dan arti dari penciptaan takdir kaum manusia ini.
Allohlah yang memberikan gambaran-gambaran yang sangat jelas dan mudah untuk dipahami dalam kehidupan kita dengan bahasa yang kita mengerti, agar menancap dalam nurani yang tercermin menjadi wujud laku kita, tetapi jikalau mengingat bahkan menghafal kata berupa kalimat dan kita tidak mengetahui makna dan arti dari bahasa tersebut itu adalah hambar belaka dan apabila didasari oleh sifat pamer sesaat sesungguhnya betapa celakanya manusia yang seperti ini. Ketahuilah setiap umat manusia diberikan utusan kepadanya dari bangsanya sendiri bukan dari bangsa lain agar bisa menjelaskan dengan seterang-terangnya makna dalam arti kebenaranNya. KebenaranNya dapat membuat terang jagad raya ini akan tetapi penjelasannya akan dibawa pertanggung jawaban yang besar kelak dihadapanNya, dan hancurlah bagi manusia yang melebih-lebihkan penjelasannya hanya untuk peruntungan kehidupannya di dunia ini. Maknailah ini karena semua ini dapat menyelamatkan dan membebaskan Jiwa seseorang yang dahulu menggelar tata cara kehidupan yang akan dimintai kelak olehNya suatu pertanggung jawaban tentang penjelasannya akan keberadaan suatu zat yang menguasai jagat alam semesta ini, yang pada asal muasal kejadian keterangannya hanyalah “Satu”. Tetapi seiring waktu berjalan keterangan dan penjelasan itu menjadi beraneka ragam bahkan satu dengan yang lainnya merasa paling benar.
Ketahuilah perbedaan ini tidak untuk bumi Nuswantoro, karena sejak asal muasal diciptakan bumi Nuswantoro sudah memegang teguh tata cara kehidupan yang luhur sesuai dengan ajaranNya, niscaya bila Alloh berkehendak dengan mudahnya Ia merubah bahkan membinasahkan tata cara yang kini tergelar, bukan dari pikiran manusia manapun juga yang berusaha mengkaitkan pemikiran satu dengan lainnya seolah-olah menjadi dasar yang haq bagi penghidupan manusia, yang sudah jelas diturunkannya suatu keterangan yang nyata dalam kitab yang terang. Dengan bukti apalagi agar kesemuanya ini tetap menjadi satu yang kokoh tidak terpecah belah, dalam meyakini dan mempercayai adanya suatu Zat yang menguasai jagat raya ini. Jikalau bumi Nuswantoro menganut tata cara kehidupan yang nista niscaya Alloh Tuhan Semesta Alam akan menurunkan UtusanNya kepada tanah Nuswantoro ini, ketahuilah Alloh hanya menurunkan utusanNya ketengah-tengah umat yang menganut tata cara kehidupan yang nista. Inilah hukum takdir penghidupan tercermin dalam buah tidak akan jatuh jauh dari pohonya begitu pula sifat dan watak manusia, tidak jauh dari nenek moyangnya. Hal inilah yang menjadi dasar takdir akan penjelasan yang terang dalam kehidupan di jagat raya ini, yang terpecah-pecah bahkan berantakan untuk menuju jalan terang kepadaNya, yang pada kenyataannya baru saja diturunkan tetapi sudah terpecah berantakan mengatas namakan golongan-golongan dan aliran dari keyakinan dan kepercayaan yang merasa paling benar untuk pengajarannya, dan menularkan sifat nafsu akan kebenaran golongan dan alirannya kepada umat di bumi Nuswantoro, yang pada takdirnya sudah lebih dahulu mengenal nama-namaNya dan meyakiniNya sejak ribuan tahun yang lampau, sehingga nafsu ini mengkikis tata cara kehidupan yang luhur sesuai dengan penghidupan manusia. Apakah ditangan manusia keterangan penjelasan ini menjadi putusan yang haq ???.
Semua ini akan musnah dalam bumi Nuswantoro dengan datangnya kembali nama yang terlupakan tetapi peranannya dapat menggetarkan jagat alam raya ini, ketahuilah bahwa begitu mudah untuk peranannya menyatukan kembali perbedaan-perbedaan terhadap kebenaranNya, yang kini barantakan tidak karuan berdasarkan pemikiran manusia yang mengotori tanah Nuswantoro ini. Binasalah manusia yang menularkan sifat nista di dalam bumi Nuswantoro, sehingga manusia di dalamnya melupakan tata cara kehidupan yang berbudi pekerti luhur dan cinta kasih terhadap sesamanya, dengan dalih ucapannya membuat bahkan mengarang cerita yang tidak didasari oleh pengetahuan asal muasal kejadian bahkan hanya dengan mengkaitkan keterangan-keterangan dari pikiran manusia menganggap ajarannya paling benar dan terang. Binasalah semua manusia yang membuat semua ini berantakan sehingga timbul krisis kepercayaan dan keyakinan kepadaNya.
Jangan tinggalkan budaya luhur bumi Nuswantoro sebagai jati diri bangsa kita, tetaplah mengingat sejarah perjalanan tanah kita tercinta ini, dan ingatlah kepada leluhur bagai mengingat sang pencipta dan bila kita sampai melupakan semua ini percayalah bahwa kita akan dilindas bahkan terbodohi oleh dalil pencipta nafsu. Ingatlah ini adalah jati diri kita sebagai bangsa umat yang besar, dan ketahuilah jika ada manusia yang menyalahkan tata cara kehidupan tanah Nuswantoro ini niscaya dia dihadapkan oleh bencana yang sangat besar dan apabila penyalahan ini menjadi dasar akan nafsunya untuk dikenal ataupun dikenang tanpa ilmu makna dalam arti, diungkapkannya maka akan ada bukti nyata yang akan membongkar langsung perkataanya sehingga tampak jelas kebohongan atas dalihnya bahwa semuanya ini tidaklah benar.
Kini dasar ilmu apa yang akan dijelaskan???, dasar dalil makna arti dari bahasa mana yang akan tergelar untuk dikupas??? dan bukti nyata penumbuh nafsu apalagi yang ingin diperlihatkan yang pada akhirnya mencipta manusia yang kultus bahkan fanatik sebagai dalih akan rasa cinta terhadapNya???. “Baginya sangat mudah sekali semua ini menjadi fakta” dalam penggelaran tatanan awal wujud yang haq, untuk mengembalikan bumi Nuswantoro kembali kepada tatanan awal wujud yang nyata membenarkan penciptaan olehNya terhadap umat manusia, inilah janji untuk tanah Atlantik yang umat di dalamnya dapat menyatukan dan menjelaskan dengan terang perbedaan akibat ulah pemikiran manusia, pada dasarnya menuju kebaikan dan akhir perjalanan ceritanya mencetak manusia yang kultus dan fanatik akan ajarannya yang selalu menganggap benar apa yang diyakininnya. Ketahuilah “Tatanan Penggelaran Keyakinan dan Kepercayaan Sudah Tidak Akan Diturunkan Kembali OlehNya” akan tetapi “Tidak ada Penjelasan dan Keterangan Dalam Kitab Yang Terang Akan Berakhirnya Pengutusan dari Seorang Rosul Di tengah-tengah Umat Manusia“, inilah janji yang tergelar akan bangkitnya suatu kaum dari tanah Atlantik yang akan menyatukan seluruh umat di jagat raya ini yang dipimpin oleh seorang Raja bagi Waliulloh yang bergelar “Kanjeng Sulton Kholifatul Habdulrohman Kertopati Cokroningrat Putronegoro”, inilah wujud yang nyata. Ini akan datangnya kembali “Shang Hyang Manik Maya “yang bermahkotakan “Sabdo Ismoyo Jati “untuk membimbing manusia yang menempati bumi Nuswantoro kembali kepada tatanan awal wujud yang nyata sesuai dengan tata cara kehidupan manusia, sebagai pondasi awal pembangunan kembali “Tanah Atlantik” yang akan menyatukan umat sejagat raya ini.
Ketahuilah hal ini tidak menjadi dasar untuk diyakini ataupun dipercayai, karena tidak ada peruntungan olehnya akan semua itu. Dan tidak ada lagi penentangan akan kemunculannya walaupun dengan “Wujud Berhala Manusia” berbentuk “Uang” maupun “Harta Dunia”. Maka ketahuilah wujud berhala ini akan hancur lebur bersama rasa malu dan tunduk kepadanya, karena baginya semua itu hanyalah sampah yang tak berarti dan tak satupun manusia di jagat raya ini yang dapat menyaingi harta dunianya, yang terjaga abadi oleh “Empat Shang Hyang” penguasa jagat alam semesta ini atas restu dari Allohlah semua ini terjaga bahkan tak tersentuh sedikitpun oleh tangan manusia dan jin manapun juga, baik menggunakan alat tercanggihnya maupun pusaka ampuh manapun juga, karena semua ini adalah milikNya yang tergambar jelas dalam kitab yang nyata didalam surat “Al-Anfal”. Dengan apalagi penentangan akan kedatangannya???, dengan “Hujan Nuklir dan Pusaka Ampuh Sekaligus” tak mampu menghancurkan tubuh sucinya. Ketahuilah tidak ada satu tindakan apapun yang dapat menghentikan langkahnya untuk mengembalikan “Tatanan Awal Bumi Nuswantoro” yang sejati dan memberikan penjelasan yang terang akan perbedaan ini, semua ini akibat ulah pikiran manusia yang membuat ajaran-ajaranNya terpecah menjadi beberapa golongan. Panjang bukit sinai akan tampak dalam kemunculan “Tanah Atlantik”, dan “Piramid-piramid Berbentuk Segi Tiga Terukir Pahatan Rapih Penuh Makna Akan Kembali Muncul Kepermukaan“, disertakan “Tulisan-tulisan Yang Berisi Sastra Tinggi sebagai bukti dari Kehidupan manusia tanah Atlantik yang mempunyai Kebudayaan Tertinggi dari Manusia di jagat alam Semesta ini”. Ketahuilah Atlantik akan jelas terlihat kemunculannya karena “Di tanah inilah Bersemayam kotak hitam bernama Tabut sebagai bukti Penjelasan paham Yahudi terhadap Talmud” dan memberikan gambaran-gambaran tanda kebesaranNya di setiap tubuh jasat raga ini atas dasar “Ajaran Tabhrani”. Semua ini akan menjadi bukti nyata untuk pulau hilang bernama“Atlantik”. Disaat manusia berada pada tingkatan krisis kepercayaan pernyataan kesesatan dengan mudahnya terlontar, bahkan keterangan ini dapat dikatakan “Seda Gurau Belaka” hingga “Kata Khayalan” selalu menyertai dalam makna perjalan penggelaran awan terang kabut cahaya. Maknailah ini yang pada dasar asal muasal penciptaan manusia tertakdirkan menjadi pemimpin terhadap maklukNya, akan tetapi wujud Iblislah yang menentang akan penciptaan manusia menjadi pemimpin atas maklukNya yang padahal jelas yang menyatakan kebenaran itu langsung dari Alloh Tuhan Semesta Alam, inilah menjadi “Hukum Perkataan” dalam kehidupan jagat raya ini sesuatu kebenaran pastinya ada pertentangan dan pentelaah, akan tetapi jikalau kebenaran itu telah menjadi bukti akan kenyataan barulah belakangan pernyataan keimanan dan ketaqwaan sebagai penumbuh rasa keyakinan dan kepercayaan itu muncul. Inilah sudah menjadi dasar dari pengutusan Utusan sebelumnya yang pada akhirnya umatnya berpegang teguh pada ajarannya, kenapa pada akhirnya timbul pengkultusan dan kefanatikan bahwa ajaran keterang dari RosulNya adalah kebenaran yang paling terang.
Ketahuilah turunnya seorang “Utusan di tanah Atlantik” ini sama sekali tidak membutuhkan kepercayaan dan keyakinan dari umat manusia manapun juga, karena pada dasarnya semua itu hanyalah sia-sia belaka yang sudah jelas tergambarkan langsung dalam cerita pengutusan para Rosul sebelumnya. Akan tetapi jikalau terdapat penentangan dan telaah untuk perjalananya, niscaya “Dengan Senyum Yang tak Bernafsu Amarah“ tubuh sang penentang yang di hadapannya akan hancur lebur seketika, fakta baginya akan menjadi wujud nyata dengan sekali pejaman kelopak matanya, dengan ilmu macam apa mencoba untuk membentengi perjalanannya niscaya akan pupus mengkerut dihadapannya. Inilah gambaran kecil akan turunnya Paduka Yang Mulia yang tubuhnya sekeras baja dan hati nuraninya lembut seperti sutra, pahamilah gambaran-gambaran akan turunnya Utusan yang timbul dari tanah Atlantik yang sejak ratusan ribuan tahun lamanya sudah terminiskripkan kemunculannya. Oleh Alloh Tuhan Semesta Alam diberikan kesaktian yang tiada banding, dan diberikan kekayaan harta dunia yang bagaikan sampah, dan ucapannya dituruti oleh seluruh jagat alam semesta ini. Hanya restu dari Allohlah yang terpegang teguh atas perjalanannya menyambangi waktu memberikan penjelasan kebenaran yang sejati, dan hanya dari jagat alam semesta inilah beliau ingin diyakini dan dipercayai untuk membawa berita, bukan dari manusia yang akhirnya kosong memikul pertanggung jawaban yang besar memutar balikkan fakta meberikan gambaran fana berdalih penumbuh rasa iman dan taqwa yang pada akhirnya mati meninggalkan nama tanpa makna dan arti mentah diserap kolbu cahaya kehidupan.
Keterangan yang diturunkan oleh Alloh untuk membenarkan segala ciptaanNya adalah cahaya petunjuk yang terang bagi jiwa kita kelak agar dapat dengan sempurna kembali kepadaNya. Bertahap diberikanNya untuk bangsa yang tak mengenal tata cara kehidupan, perlahan menurunkan cahaya kebenaran jiwa atas dasar kehidupan, satu persatu kitab penerang diturunkan agar mengubah tata cara hina menjadi kemanusiawian yang langsung digelarnya oleh kitab wujud yang terang akan penjelasan nama-namaNya, ketahuilah hening dalam rasa mewujud menjadi cipta hadirkan namaNya dalam wujud yang nyata maka rasakanlah getaran dasyat kehadiranNya dalam jagat kecil ini, dan seketika raga ini akan menyusut mengecil bagai debu yang mudah tertiup angin. Hembusan nafas yang terbuai memiliki satu raga dan satu jiwa adakah rasa menuju keheningan yang dapat menyatukan keduanya menjadi satu, sedangkan yang pada takdir penciptaanNya jiwa raga ini hanyalah satu. Inilah cermin untuk manusia yang merasa bahwa pengajaran paling terang akan kebenaran, yang berasal dari Rosulnya sampai kepada nenek moyangnya barulah kepadanya. Tegakkan sifat yang berbudi pekerti luhur sebagai penumbuh rasa cinta kasih terhadap sesamanya, karena inilah langkah yang nyata untuk kita menemukan jalan yang terang.
Renung hati menyambangi perjalanan waktu, satu raga mengenal jiwa berpijak pada kebenaran yang nyata dalam sebuah karya kehidupan. Hidup dan nafas menempati dunia kebakuan tak mengerti asal bahkan tak memahami muasal pada kejadian, bercampur pemikiran yang mewujud menjadi perkataan yang haq bahkan tak memikirkan apa yang kelak akan terjadi, hingga air, tanah, udara, api berkumpul menyusun kekuatan cakra menggiring raga ini untuk menghiasi jagat alam semesta. Bagi raga yang suci hentikanlah setiap langkah penyatuan cakra keempat elemen penyusun jagat raya ini, jangan hanya berlomba mengeluarkan pikiran yang mewujud menjadi kata hukum dan menjelma menjadi hitam di dalam kebeningan, ingin dikenal raganiahnya tetapi tidak mengenal jiwanya, yang seperti ini mengkaitkan dalil-dalil lama untuk merubah tata cara yang ada bagai sebuah tangan raksasa di belakang jubah golongan dan aliran. Cahaya yang redup akan tampak dari sebuah gunung, membawa berita mengembalikkan suatu wujud janji terdahulu menunggu kabar hijrahnya sang fajar mengintip dunia barat lalu menyusun pilar pondasi dunia timur, seketika itu barulah tampak cahayanya yang terang benderang menggelar tatanan samudra menjulang menuju “Tanah Atlantik”
Manusia 1/2 Dewa
BalasHapussangat menarik
BalasHapus